Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Bagaimana dengan Sembako di Pasar Tradisional?

Kompas.com - 07/09/2022, 14:20 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga beberapa bahan pokok di pasar tradisional disebut telah mengalami kenaikan. Hal ini imbas naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) sejak Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Kenaikan harga bahan pokok dirasakan oleh Siti (47), yang merupakan pedagang sayur di Pasar Nalo, Pademangan Barat, Jakarta Utara.

"Yang naik (harganya) cabe keriting, cabe rawit merah, bawang merah, kalau yang lainnya stabil," ungkap Siti saat ditemui Kompas.com, Rabu (7/9/2022).

Baca juga: Penghasilan Tak Menentu, Nelayan di Kamal Muara Kian Terbebani Lonjakan Harga BBM

Sepekan yang lalu, harga cabai keriting masih di kisaran Rp 50.000-Rp 60.000 per kilogram. Setelah BBM naik, harga cabai keriting di pasar mencapai Rp 70.000-Rp 80.000 per kg.

"Kalau cabe rawit merah untuk hari ini masih Rp 60.000 sih standar per kg. Kalau sebelum BBM (naik) itu kan Rp 40.000-Rp 50.000," imbuh dia.

Sementara harga bawang merah yang dijual Siti naik dari Rp 25.000 ke Rp 30.000 per kg. Sedangkan bawang putih tidak mengalami kenaikan harga.

"Setiap ada kenaikan dari itu (BBM) tetep aja semua ikut naik. Yang paling sering naik cabe, bahan pokok kayak cabe, (kalau) sayuran kan enggak begitu (signifikan kenaikan harganya)," papar Siti yang telah berdagang di Pasar Nalo sejak setahun ke belakang itu.

Di sisi lain, harga daging ayam di Pasar Nalo mengalami kenaikan harga sekitar Rp 2000 per kg, usai BBM naik.

Baca juga: Nyanyian Pantang Pulang Sebelum Menang dan Ancaman Buruh Saat Demo Tolak Kenaikan Harga BBM...

Salah seorang pedagang ayam di Pasar Nalo, Cutmiyati (50), menuturkan harga ayam sekarang Rp 30.000 dari yang sebelumnya Rp 28.000 per kg. Dikatakannya, kenaikan harga ayam ini juga dikeluhkan oleh sejumlah pembeli.

"(Pembeli) protes, biasa sih karena ayam kan emang makanan pokok, ya begitu aja kalau mampu beli. Dagang juga sepi sekarang. Sebulan ini pedangang ngeluh semua, enggak ayam aja semua (bahan pokok)," kata Cutmiyati.

Adapun harga daging sapi belum mengalami kenaikan, yang mana harga jualnya masih sekitar Rp 120.000-Rp130.000 per kg.

Hal tersebut diungkapkan Amad, yang telah berdagang daging sapi sejak tahun 2000-an.

Baca juga: Dampak Kenaikan Harga BBM, KSPI Sebut Banyak Buruh Kesulitan Bayar Kontrakan

"Kemungkinan pasar besar udah naik (harga dagingnya) tapi pasar kecil masih biasa-biasa aja. Tapi tidak menutup kemungkinan juga bisa naik juga," ucap Amad.

Senada dengan Siti, laki-laki yang berusia 45 tahun ini juga mengakui bila setiap ada kenaikan harga BBM, harga sembako di pasar ikut melonjak.

"Udah otomatis karena itu (BBM) kan sumber semuanya. Otomatis semuanya (bahan pokok) ikut naik," jelasnya.

Meski harga daging sapi belum mengalami kenaikan, ia yakin cepat atau lambat akan terjadi.

"(BBM naik) semua sayur mayur ikut naik, ongkos ojek pun akan naik. Kemungkinan besar naik lah (harga daging sapi) tapi belum," pungkas Amad.

Baca juga: Jeritan Sopir Angkot Saat Harga BBM Naik, Biasanya Bensin Tahan 3 Hari, Sekarang Cuma 2 Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com