Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipukuli Keluarga Pacar, Pria di Bekasi Malah Bikin Laporan Palsu Dianiaya dan Dibuang Orang Tak Dikenal

Kompas.com - 16/09/2022, 16:27 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial MF (27) membuat laporan palsu ke polisi dengan mengaku diculik dan dianiaya pada Rabu (14/9/2022).

Dalam laporannya, MF mengaku telah diculik, dianiaya, dan dibuang oleh orang tak dikenal ke Sukabumi, Jawa Barat.

MF mengaku diculik saat membeli makanan di Jalan Urip Sumoharjo, Lemah Abang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

Selanjutnya, dalam laporan yang ia buat, MF mengaku langsung dibawa ke ruko kosong lalu dipukuli di sana. Setelah itu, MF mengaku dibuang ke wilayah Sukabumi.

Baca juga: Perampokan Terjadi di Mal Kawasan Serpong, Pelaku Tembakkan Senjata ke Etalase lalu Ambil Perhiasan Emas

Setelah dibuang ke Sukabumi, MF mengaku kembali ke Cikarang Utara dan melapor ke polisi.

Kapolsek Cikarang Utara Kompol Mustakim mengatakan, polisi mengetahui bahwa MF membuat laporan palsu setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Polisi menemukan kejanggalan dan MF kemudian mengaku telah membuat laporan palsu berdasarkan saran temannya.

 

Mustakim berujar, peristiwa sebenarnya yang terjadi, MF dipukuli oleh pihak keluarga pacarnya yang tinggal di Rengas Bandung, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi.

"Kejadian pemukulannya benar terjadi, tapi bukan dipukuli oleh orang tak dikenal dan diculik. Orang yang menganiaya adalah keluarga pacar yang bersangkutan, dibantu oleh teman-temannya," ujar Mustakim saat dikonfirmasi, Jumat (16/9/2022).

Baca juga: Kuasa Hukum Sebut Remaja yang Disekap dan Dijadikan PSK Ditawari Uang Damai Rp 120 Juta

MF dipukuli lantaran keluarga pacarnya tidak menyetujui hubungan MF dengan sang pacar.

"Sebenarnya, hubungan MF tidak direstui oleh keluarga kekasihnya," kata Mustakim.

Mustakim menuturkan bahwa saat ini MF sedang diperiksa polisi mengenai laporan bohong yang ia buat.

"MF harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan Reskrim sedang meminta keterangan lebih lanjut terkait laporan yang tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya," tutur Mustakim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com