Dampak domino dari kenaikan BBM turut dirasakan rakyat kecil akibat kebutuhan pokok yang ikut melonjak.
"Saat ini rakyat masih sangat membutuhkan subsidi BBM ini untuk stabilnya harga pangan," kata Luthfi.
Belum terpenuhinya tuntutan demonstran membuat gelombang aksi unjuk rasa kemungkinan masih akan terus berlanjut.
Buruh yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) misalnya, yang sudah turun ke Patung Kuda pada Selasa (13/9/2022) lalu, mengaku akan kembali melakukan aksi protes.
Sekjen KASBI Sunarno mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan konsolidasi secara nasional.
Nantinya, buruh yang tergabung dalam KASBI akan kembali melakukan aksi, tak hanya di Jakarta, tapi serentak di berbagai daerah seluruh Indonesia.
"Akan ada aksi serentak secara nasional, melibatkan aliansi-aliansi daerah. Untuk waktu kemarin ada pilihan antara tanggal 20 atau 27 September," kata Sunarno kepada Kompas.com.
Hal serupa juga sebelumnya ditegaskan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.
Usai menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPR pada Selasa (6/9/2022), Said Iqbal menegaskan bahwa aksi mereka menolak kenaikan hari BBM tak akan berhenti sampai tuntutan dipenuhi.
Menurut Said Iqbal, setiap hari Kamis akan ada aksi penolakan BBM yang diiikuti 448 kabupaten/kota dan puncaknya pada bulan November dengan aksi mogok nasional.
""Hari-hari ke depan kami memutuskan akhir November atau awal Desember 2022 mogok nasional jika kenaikan BBM masih terjadi, omnimbus law masih dilakukan, dan tidak adanya kenaikan upah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.