Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Nilai Belum Ada Bukti Kuat Indra Kenz Bersalah dalam Kasus Binomo

Kompas.com - 17/09/2022, 15:36 WIB
Ellyvon Pranita,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kuasa hukum terdakwa Indra Kesuma alias Indra Kenz, Brian Pranenda, menilai, belum ada bukti kuat yang menyatakan kliennya bersalah dalam kasus investasi bodong binary option Binomo.

Hal ini ia sampaikan seusai persidangan di Pengadilan Negeri Tangerang, Jumat (16/9/2022). Dalam persidangan, jaksa penuntut umum menghadirkan ahli hukum pidana dari Universitas Indonesia Floradianti, dan dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya sekaligus ahli teknologi informasi, Herman Tolle.

"Dari semua ahli-ahli tadi yang menerangkan, kami berpendapat terkait apa yang didakwakan oleh jaksa penuntut umum di Pasal 27 ayat (2), Pasal 28 ayat (2), itu kita lihat unsur-unsur yang didakwakan sangat tipis bahkan tidak dapat dibuktikan apa yang dilakukan oleh klien kita Indra Kesuma," kata Brian, kepada wartawan seusai persidangan, Jumat.

Baca juga: Ahli Digital Forensik Sebut Barang Bukti Ponsel Milik Indra Kenz seperti Baru Digunakan

Dalam persidangan, kedua ahli memberikan penjelasan dan pemaparan terkait beberapa pasal dakwaan jaksa terhadap Indra Kenz.

Selain Pasal 27 ayat (2) dan Pasal 28 ayat (2), Indra Kenz juga didakwa melanggar Pasal 3, 4, dan 5 Undang-Undang tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Pasal 3 UU TPPU menjelaskan mengenai unsur menyembunyikan dan menyamarkan harta kekayaan atau dana yang dilakukan langsung oleh pelaku secara aktif.

Kemudian, Pasal 4 UU TPPU menjelaskan mengenai unsur menyembunyikan dan menyamarkan harta kekayaan atau dana, tetapi dilakukan secara pasif atau melalui keterlibatan pihak-pihak tertentu dalam memfasilitasi terwujudnya tindakan pencucian uang.

Pasal 5 UU TPPU merujuk kepada setiap orang yang menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakan harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana.

Setelah mendengar keterangan dari ahli hukum pidana mengenai ketiga pasal tersebut, Brian menilai tindakan kliennya selama ini justru berlawanan dengan dugaan pencucian uang.

Pasalnya, Indra Kenz justru lebih sering memamerkan harta, penghasilan dan semua kekayaannya sebagai konsumsi publik di media sosial dan tidak menyembunyikan hal itu.

"Tapi dia (Indra Kenz) memamerkan penghasilannya ke setiap orang, mengumumkan itu tadi di media sosial yang dapat diakses semua orang, apakah itu masuk dalam kategori menyembunyikan?" ucap Brian.

Baca juga: 3 Alasan Ayah Vanessa Khong Berani Pinjami Indra Kenz Uang Rp 9 Miliar

Dia menambahkan, biasanya praktik pencucian uang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki uang "kotor" atau hasil tindak kejahatan.

Akan tetapi dalam investasi bodong Binomo, Brian berpandangan, Indra Kenz belum terbukti melakukan pencucian uang dari hasil tindak kejahatan.

Untuk itu, kata dia, tidak ada indikasi terdakwa melakukan pencucian uang seperti yang telah dijelaskan oleh ahli.

Selanjutnya, Brian juga membantah soal pelanggaran dua pasal dalam UU ITE.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com