Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Masih Koordinasi dengan Pemkot Jaktim Terkait Nasib Warga Gusuran Lokalisasi Gunung Antang

Kompas.com - 19/09/2022, 16:58 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) masih berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Timur terkait pemberdayaan warga gusuran lokalisasi Gunung Antang, Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur.

Sebab, beberapa kali masih ada warga yang beraktivitas di lokalisasi tersebut setelah penertiban.

"Kami koordinasi bersama Wali Kota Administrasi Jakarta Timur agar dapat segera merelokasi, menangani, memberdayakan warga yang terlihat masih ada di lokalisasi Gunung Antang," ujar Kepala Humas PT KAI Daop 1 Eva Chairunisa dalam keterangannya, Senin (19/9/2022).

Baca juga: Setelah Penertiban Lokalisasi Gunung Antang, KAI Pastikan Tidak Ada Lagi Warung atau Tenda di Lokasi

Saat ini, pengamanan yang terus dilakukan PT KAI Daop 1, yakni berupa patroli kawasan dan pembersihan sisa bangunan yang telah ditertibkan di lokalisasi itu.

Eva memastikan, tidak ada warung atau tenda yang masih berdiri di atas lahan lokalisasi Gunung Antang.

"Warung tidak ada lagi. Sisa-sisa seperti meja, kayu-kayu, bekas bongkaran dan lain-lain itu yang terbengkalai juga dimusnahkan (dibakar)," tutur Eva.

Lokalisasi Gunung Antang di lahan milik PT KAI di Palmeriam, Matraman, dibongkar pada Selasa (30/8/2022).

Sekitar 120 bedeng yang berdiri di lahan seluas 2.788 meter persegi tersebut dirobohkan menggunakan ekskavator.

"Penertiban 120 bangunan liar yang diduga marak dengan praktik prostitusi dan perjudian yang meresahkan warga sekitar," ujar Eva, 30 Agustus 2022.

Baca juga: Memastikan Lokalisasi Gunung Antang Tidak Hidup Kembali...

Pembongkaran dilakukan oleh PT KAI bersama unsur tiga pilar dari Pemerintah Kota Jakarta Timur.

Warga mendesak lokalisasi itu ditutup imbas penyerangan yang terjadi di Jalan Kemuning, RT 005 RW 001 Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur.

Setidaknya, penyerangan telah terjadi dua kali, yakni pada Minggu (12/6/2022) dan Senin (13/6/2022) dini hari.

Empat warga terluka dan satu rumah rusak akibat dilempari batu saat penyerangan Minggu dini hari.

Baca juga: Lokalisasi Gunung Antang Dibongkar Tanpa Perlawanan

Sementara itu, pada saat penyerangan lanjutan, yakni Senin dini hari, warga mendengar suara tembakan lebih dari tiga kali.

Salah satu peluru menembus rolling door dan kaca etalase milik warga. Pelaku penyerangan diduga berasal dari lokalisasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' di Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com