Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Ada Kesenjangan, Anies Sebut Presiden, CEO, hingga Pengangguran Bisa Sejajar di MRT

Kompas.com - 27/09/2022, 13:09 WIB
Sania Mashabi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat untuk tidak menganggap mass rapid transit (MRT) sebagai moda transportasi biasa.

Sebab, kata dia, MRT sudah sepatutnya menjadi sarana mempersatukan setiap warga negara.

"Mau presiden, mau menteri, mau wali kota, mau siapa pun antrenya sama, CEO dan pengangguran boleh jejer. Itu terjadi," kata Anies dalam acara Jakarta Innovation Days 2022, Selasa (27/9/2022).

"Nah, ini sebuah tempat yang mempersatukan. Jadi jangan pandang MRT sebagai alat pemindah badan saja, tapi dia sebagai alat untuk mempersatukan," lanjut dia.

Baca juga: Temukan Tembok Batavia, PT MRT Belokkan Tunnel Menuju Stasiun Kota

Kesenjangan, kata dia, juga terlihat saat warga Ibu Kota beraktivitas di car free day (CFD) kawasan Bundaran HI-Sudirman.

Kata dia, Bundaran HI biasanya diisi oleh warga kalangan kelas menengah ke bawah, sementara Sudirman diisi warga kelas menengah ke atas.

"Padahal harusnya jadi tempat yang mempersatukan," ujarnya.

Menurut Anies, warga Jakarta selama ini selalu terpisahkan karena adanya kesenjangan status sosial antara orang kaya dan miskin.

Baca juga: Car Free Day Hanya Kurangi Polusi Udara di 6 Titik Jakarta

Adanya kesenjangan tersebut membuat tidak ada tempat bagi mereka untuk bertemu di Ibu Kota. Oleh karena itu, diperlukan ruang ketiga untuk mempersatukan mereka.

"Pemerintah harus memikirkan bagainana rakyat itu tersatukan. Bagaimana ada instrumen untuk mereka memiliki perasaan kebersamaan kesertaraan," ucap Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com