Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Perluas Rute, Pengamat Ingatkan "Headway" yang Masih Lama

Kompas.com - 30/09/2022, 19:09 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi Deddy Herlambang menyambut baik upaya PT Transjakarta dalam memperluas rute untuk menjangkau 95 persen wilayah ibu kota.

Dengan demikian akan semakin banyak masyarakat Jakarta yang terlayani oleh armada Transjakarta. Kendati demikian, Deddy mengingatkan masih terlalu lamanya interval waktu atau headway antararmada. Hal itu mengakibatkan penumpang menunggu terlalu lama.

Baca juga: Muncul Desakan Setop Revitalisasi Halte Bundaran HI, Dirut Transjakarta Menanggapi

Deddy mengatakan, headway yang terlalu lama terjadi di armada rute non-bus rapid transit (BRT) atau biasa disebut Metro Trans.

"Yang Metro Trans kan headway-nya terlalu lama. Tidak seperti dulu. Dulu kan Metromini dan Kopaja itu hampir setiap detik ada," ujar Deddy kepada Kompas.com, Jumat (30/9/2022).

Ia mengatakan sebaiknya Metro Trans menggantikan rute-rute yang dulunya diisi oleh Metromini dan Kopaja dengan headway yang sama cepatnya.

"Diharapkan Transjakarta menggantikan trayek-trayek yang sudah ditinggalkan oleh Kopaja dan Metromini. Kalau di Sudirman misalnya, itu kan bisa menggantikan P19, P15, S640," tutur Deddy.

Sebelumnya PT Transjakarta tengah membuka kembali rute-rute lama yang tidak aktif lantaran sepi penumpang saat pandemi Covid-19. Transjakarta juga membuka sejumlah rute baru yang belum terlayani oleh armada mereka.

Adapun kini Transjakarta mengeklaim jumlah pelanggannya meningkat 10 persen dalam waktu satu bulan ke belakang.

Baca juga: Harga BBM Bersubsidi Naik, Jumlah Penumpang Transjakarta Meningkat 10 Persen

 

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor menyatakan, kenaikan jumlah pelanggan diyakini sebagai imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sejak 3 September 2022.

“Penambahan jumlah pelanggan membuktikan lebih banyak lagi warga yang menggunakan transportasi pubik," katanya dalam keterangan yang diterima, Kamis (29/9/2022). 

Anang berujar, meningkatnya jumlah pelanggan Transjakarta secara tak langsung bakal mengurangi emisi karbon yang dikeluarkan kendaraan bermotor pribadi.

"Dengan begitu, secara tidak langsung (peningkatan pelanggan Transjakarta) telah berkontribusi pada pengurangan emisi karbon," ujar dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com