Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Senpi, Pelaku Penembakan Linmas Dipastikan Pakai Air Soft Gun

Kompas.com - 03/10/2022, 22:24 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penembakan yang dilakukan orang tidak dikenal di Jalan Tanah Sereal I, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (1/10/2022), bukan menggunakan senjata api.

Demikian diungkapkan Kapolsek Tambora Kompol Rosana Labobar saat dijumpai di Mapolsek Tambora, Jakarta Barat, Senin (3/10/2022).

Hal itu diketahui dari kronologis saksi mata sekaligus korban yang berprofesi sebagai Perlindungan Masyarakat (Linmas) di lokasi kejadian.

"Setelah (pelaku) pergi (dari lokasi kejadian), dia kembali lagi dan memanggil si hansip (saksi korban). Pelaku kemudian justru melakukan penembakan dengan air soft gun (ke arah saksi korban)," papar Rosana.

Baca juga: Kesulitan Identifikasi Penembak Linmas di Tambora, Polisi: Pelaku Gunakan Plat Bodong

Tidak hanya sekali, pelaku disebut menembakkan air soft gun-nya berkali-kali ke arah tubuh saksi korban.

Rosana melanjutkan, berdasarkan pemeriksaan tempat kejadian perkara, memang ditemukan empat butir gotri atau peluru untuk air soft gun.

"Ditemukan empat butir (gotri) dan empat empat-empatnya itu kena ke dada, tangan, paha, dan kelingking korban," ungkap Rosana.

Sementara itu, saksi korban berinisial NH, petugas Linmas tersebut dalam keadaan baik-baik saja dan mengalami sedikit memar berbentuk bintik-bintik akibat tembakan air soft gun.

NH bahkan mengaku tak menyadari bahwa dirinya sempat ditembak menggunakan air soft gun.

"Iya (pelaku) nembak ke arah saya, tapi saya enggak tahu (peluru) kena apa, saya mah enggak berasa. Ini doang (tangan memar)," ungkap NH, kepada wartawan, Minggu.

Kendati demikian, seingatnya, ia mendengar lebih dari empat kali suara tembakan yang kencang dari arah pelaku.

"Saya dengar tembakan empat kali lebih. Kencang suaranya," ungkap NH.

Baca juga: Kronologi Penembakan di Tambora oleh Pria Berjaket Ojol

Adapun, aksi itu penembakan itu terekam kamera CCTV di sekitar lokasi.

Berdasarkan video yang diterima, terlihat dua orang pria berboncengan mengendarai sepeda motor.

Seorang pria berpakaian jaket ojek online pun turun dan berlari ke arah belakang. Ia berlari sembari menembakan benda dengan tangan kanannya.

Namun, dalam potongan rekaman lainnya, pelaku beratribut ojek online itu berlari kembali ke motornya sembari dikejar seseorang berbaju kuning.

Pria berbaju kuning, NH, terlihat mengejar pelaku dengan kaki sedikit terpincang-pincang. Namun, kedua pelaku melarikan diri dengan sepeda motor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com