Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Harus Punya Saldo Kartu Elektronik Minimal Rp 5.000 untuk Naik Transjakarta

Kompas.com - 04/10/2022, 19:41 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpang bus transjakarta harus memiliki saldo kartu uang elektronik (KUE) minimum Rp 5.000 untuk memanfaatkan layanan bus transjakarta.

Selain itu, penumpang kini wajib menempelkan kartu uang elektroniksaat naik dan turun bus atau tap in dan tap out. Aturan ini berlaku mulai Selasa (4/10/2022).

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor mengatakan, jika saldo kartu uang elektronik di bawah Rp 5.000, pelanggan tidak dapat menggunakan layanan transjakarta, kecuali layanan gratis.

“Jadi selalu pastikan pelanggan memiliki saldo minimum sebelum menggunakan layanan transjakarta dan melakukan tempel kartu saat naik dan turun bus atau tap in dan tap out," kata Anang dalam keterangannya, Selasa.

Baca juga: Naik Turun Bus Transjakarta Wajib Tap In-Tap Out agar Kartu Tak Terblokir

Anang menambahkan, apabila pelanggan tidak menempelkan kartu saat naik dan turun bus, maka kartu uang elektroniknya akan terblokir.

"Pelanggan perlu melakukan atur ulang (reset) dan biaya perjalanan sebelumnya akan dikenakan pada perjalanan berikutnya,” ujar Anang.

Jika kartu terblokir, pelanggan perlu mereset kartu pada gate yang tersedia di seluruh halte transjakarta maupun alat tempel yang ada di seluruh armada non-BRT.

Penumpukan penumpang

Adapun sistem baru ini menyebabkan penumpukan penumpang di sejumlah halte transjakarta, Selasa pagi.

Hal ini pun dikeluhkan sejumlah penumpang melalui media sosial. Menurut pemilik akun Instagram @jalur5, penumpukan penumpang terjadi karena sistem tap out di Halte Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Efek dari wajib tap out di halte TJ (Transjakarta) karena sistem integrasi JakLingko, penumpang mengantre di halte Kebon Jeruk Kompas Gramedia Koridor 8," tulis pemilik akun @jalur5.

Baca juga: Soal Penumpukan di Halte Transjakarta, JakLingko Akan Perluas Sosialisasi Kewajiban Tap In dan Tap Out

Pemilik akun @lensa_berita_jakarta juga mengunggah suasana penumpukan di Halte Puri Beta 2, Kota Tangerang, Banten.

Menurut pemilik akun tersebut, penumpukan di sana diduga terjadi akibat hal serupa, yakni sistem tap in dan tap out di halte.

Tak hanya di Instagram, keluhan berkait penumpukan penumpang juga muncul di Twitter. Pemilik akun @elfobba mengunggah foto penumpukan penumpang di Halte Pinang Ranti, Jakarta Timur.

Baca juga: Penyebab Penumpukan Penumpang di Halte Transjakarta, Kartu Terblokir karena Belum Tap Out

Direktur Utama PT JakLingko Kamaluddin menyatakan bahwa jajarannya menerapkan sistem baru di halte transjakarta.

Sistem baru itu adalah setiap penumpang wajib tap out ketika keluar dari halte.

Menurut Kamaluddin, penumpukan terjadi karena para penumpang tidak melakukan tap out ketika terakhir kali menggunakan bus transjakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com