Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Pikat Halte Bundaran HI Kini, Warga Rela "Tap In" demi Foto Berlatar Patung Selamat Datang

Kompas.com - 10/10/2022, 10:46 WIB
Reza Agustian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, pada Minggu (9/10/2022) dimanfaatkan warga untuk berolahraga.

Tak hanya itu, warga yang berolahraga di area CFD kemarin juga menjajal Halte Transjakarta Bundaran HI yang masih dalam tahap uji coba.

Mereka masuk ke halte bukan untuk menggunakan transjakarta, tetapi sekadar foto-foto.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, banyak warga berpakaian olahraga naik ke lantai dua halte untuk berfoto dengan latar belakang patung atau Monumen Selamat Datang.

Baca juga: Belum Resmi Beroperasi, Warga Antre Foto-foto di Halte Bundaran HI Berlatar Patung Selamat Datang

Antusiasme warga yang ingin berfoto dari Halte Bundaran HI menyebabkan antrean tak terhindarkan.

Untuk menjaga ketertiban warga, petugas halte terlihat berjaga di spot warga berswafoto.

Secara bergantian warga mengabadikan momen di halte yang hingga kini belum resmi beroperasi tersebut.

Anak-anak, remaja, hingga orang dewasa begitu antusias berfoto di sana.

Rela tap in hanya untuk foto-foto

Warga bernama Yuni (24) mengaku datang ke Halte Bundaran HI untuk berswafoto setelah berolahraga di area car free day Bundaran HI.

Sebagai informasi, untuk masuk ke Halte Bundaran HI, setiap pengunjung harus menempelkan kartu uang elektronik (KUE) ketika masuk dan keluar halte atau tap in-tap out dan dikenakan biaya Rp 3.500.

"Untuk spot fotonya itu lebih bagus, karena kan di sini banyak bangunan-bangunan tinggi. Jadi kalau di lantai bawah (halte) itu kurang bagus, tapi begitu naik ke lantai atas, fotonya jadi better (bagus)," kata Yuni saat ditemui di lokasi.

Baca juga: Antre Foto di Halte Bundaran HI Berlatar Patung Selamat Datang, Warga: Buat Posting di Medsos

Kendati demikian, Yuni harus berhati-hati ketika berjalan di sejumlah sisi di halte tersebut, sebab sampai saat ini proses revitalisasi belum sepenuhnya rampung.

"Walaupun belum nyaman karena kan masih banyak tempelan-tempelan kayak (tulisan) hati-hati, itu saya jadi sedikit worry," ucap Yuni.

Yuni berharap Halte Bundaran HI hasil revitalisasi lebih memudahkan mobilitas masyarakat Jakarta dalam menggunakan transportasi umum.

"Memudahkan masyarakat yang khususnya para pekerja karena aksesnya lebih mudah karena kan sebelumnya kalau mau transit atau berhenti di Bundaran HI itu harus di luar," tutur Yuni.

Foto-foto untuk unggah di media sosial

Tak hanya Yuni, warga bernama Agus mengatakan, desain Halte Bundaran HI yang menarik dapat memikat para pengunjung untuk melakukan swafoto di halte tersebut.

"Menurut saya ini bagus sih jadi bisa ada spot foto baru," kata Agus.

Saat ditanya mengenai polemik Halte Bundaran HI yang dinilai menghalangi pandangan ke arah Monumen Selamat Datang, Agus berujar, hal tersebut tergantung pendapat masing-masing.

"Menurut saya sebetulnya kalau dari jalur pedestrian itu enggak ngehalangin pemandangan, paling terhalang kalau dari poros jalan saja," ungkap Agus.

Baca juga: Kala Warga ke Halte Bundaran HI Hanya untuk Foto Berlatar Patung Selamat Datang...

Agus memaklumi adanya polemik terkait revitalisasi Halte Bundaran HI.

"Memang semua pasti ada yang baru dan ada yang hilang, tapi kalau lebih baik kenapa enggak," kata Agus.

Diwawancarai terpisah, warga bernama Dini mengaku baru pertama kali melihat Halte Bundaran HI setelah direvitalisasi.

Menurut Dini, bangunan baru halte tersebut dapat menarik masyarakat untuk berswafoto di lantai dua halte.

"Tadi pas lagi car free day saya lihat banyak orang pada foto-foto di halte, akhirnya saya tertarik juga (untuk swafoto)," kata Dini.

Dini berfoto di halte yang masih dalam tahap uji coba itu untuk diunggah ke media sosial pribadinya.

"Buat posting di medsos," ucap Dini sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com