Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Kota Tangerang Pastikan Obat Batuk Sirup Buatan India Tak Beredar di Masyarakat

Kompas.com - 13/10/2022, 17:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni mengungkapkan, sampai saat ini tidak ada produk paracetamol produksi India yang beredar di Indonesia, termasuk di Kota Tangerang.

“(Paracetamol India) tidak ada dalam registrasi izin edar BPOM berarti tidak beredar di Indonesia pada umumnya,” kata Dini kepada Kompas.com, Kamis (13/10/2022).

Informasi ini disampaikan Dini guna menanggapi pengumuman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 5 Oktober 2022 tentang peringatan mengenai empat sirup obat batuk dan flu yang ternyata produk medis di bawah standar.

Dikutip dari laman The Guardian, pengumuman WHO ini adalah peringatan terkait adanya kasus kematian 66 anak di Gambia.

Baca juga: Fakta soal Sirup Obat Batuk yang Diduga Sebabkan Gagal Ginjal Akut hingga Kematian 66 Anak di Gambia

Adapun sirup obat batuk tersebut adalah sirup obat batuk buatan Maiden Pharmaceuticals di India.

Keempat produk yang diperingatkan WHO sebagai produk terkontaminasi ini adalah:

- Promethazine Oral Solution

- Kofexmalin Baby Cough Syrup

- Makoff Baby Cough Syrup

- Magrip N Cold Syrup

Baca juga: 66 Anak-anak Meninggal di Gambia Diduga Terkait Penggunaan Obat Batuk Buatan India

WHO memperingatkan, produk ini mungkin telah didistribusikan di luar Afrika Barat.

Dini menjelaskan bahwa dinas kesehatan Kota Tangerang juga memberikan atensi atau perhatian terhadap segala jenis obat-obat sampai pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

Namun, dalam persoalan obat-obatan, kewenangan untuk peredaran produk tersebut merupakan tanggungjawab Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Kalau peredaran produk obat itu wewenangnya BPOM,” jelas dia.

BPOM RI pun telah memastikan empat produk obat batuk sirup mengandung paracetmol yang diduga memicu kematian puluhan anak di Gambia tidak terdaftar di Indonesia.

Humas BPOM menegaskan bahwa BPOM secara rutin melakukan pengawasan mutu produk obat.

"BPOM telah secara rutin melakukan pengawasan mutu produk obat di peredaran melalui sampling dan pengujian, termasuk obat batuk sirup. Berdasarkan data BPOM, keempat produk yang diberitakan di Gambia tersebut tidak terdaftar di Indonesia, jadi tidak beredar di Indonesia," kata humas BPOM dalam pemberitaan Kompas.com, Rabu (12/10/2022).

Oleh karena itu, Dini mengingatkan agar masyarakat di seluruh Indonesia terutama di Kota Tangerang khususnya tidak perlu khawatir terkait produk-produk obat batuk anak-anak di bawah standar medis ini.

“Jika ada produk tersebut beredar di Indonesia, biasanya BPOM langsung membuat public warning,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com