Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Juru Parkir yang Minta Uang ke Turis Jepang Lolos dari Pidana, Polisi Tak Temukan Unsur Pemerasan

Kompas.com - 20/10/2022, 06:34 WIB
Reza Agustian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini beredar sebuah tayangan video yang memperlihatkan warga negara (WN) Jepang dimintai uang oleh dua warga di wilayah Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Video saat kedua pelaku meminta uang terhadap WN Jepang salah satunya diunggah oleh akun Instagram @info_jakartapusat.

Pemilik akun menuliskan bahwa WN Jepang itu merupakan seorang Disk Jockey (DJ) dengan nama panggung DJ Shacho.

"DJ Shacho yang beberapa waktu ini sedang berada di Indonesia, mengalami kejadian yang tak mengenakkan saat berada di kawasan Jakarta Pusat. Pasalnya, ia dan rekannya malah 'dipalak' oleh beberapa warga saat tengah berkeliling," tulis pemilik akun tersebut.

Setelah beredarnya informasi itu, Polsek Sawah Besar selaku pihak berwajib melakukan penyelidikan serta menangkap kedua pelaku pada Selasa (18/10/2022) siang.

Baca juga: Minta Duit ke Turis Asal Jepang di Sawah Besar, 2 Juru Parkir Ditangkap

Kapolsek Sawah Besar AKP Patar Mula Bona mengatakan, kedua pelaku berinisial DA (33) dan TS (25) merupakan juru parkir di kawasan Rumah Sakit Husada.

"Turis dipalak Rp 200.000, kedua pelaku mendapatkan masing-masing Rp 100.000," ujar Bona saat dihubungi, Rabu (19/10/2022).

Polisi tak temukan unsur pidana

Polsek Sawah Besar tidak menemukan unsur pidana dalam kasus WN Jepang yang dimintai uang oleh dua orang di Sawah Besar itu.

Menurut Bona, kedua pelaku meminta uang kepada DJ Shacho tidak disertai adanya ancaman, paksaan atau kekerasan, sehingga tidak dapat dikenakan Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan.

"Pidananya kan pemerasan tapi setelah kami melakukan gelar perkara itu tidak memenuhi unsur pemerasan karena di dalamnya pasalnya itu dibunyikan pemerasan itu adanya ancaman, paksaan atau kekerasan," ujar Bona.

Baca juga: 2 Juru Parkir Minta Duit ke Turis Asal Jepang, Polisi: Tidak Ada Unsur Pemerasan

Menurut Bona, turis asal Jepang itu memberikan uang sebesar Rp 200.000 dengan sukarela setelah kedua pelaku meminta uang kepada korban.

"Memang diminta tapi dia (korban) memberikan uang itu secara sukarela tanpa ada unsur pemaksaan atau ancaman," ungkap dia.

Dua pelaku positif narkoba

Kendati tidak ditemukan ada unsur pidana pada kasus tersebut, kedua pelaku saat ini masih dilakukan penahanan di Mapolsek Sawah Besar.

Pasalnya, DA dan TS dinyatakan positif narkoba berdasarkan hasil tes urine yang dilakukan oleh jajaran Polsek Sawah Besar.

"Kami dari Polsek Sawah Besar melakukan pengecekan urine dengan hasil positif metamfetamin," kata Bona.

Baca juga: 2 Juru Parkir di Sawah Besar yang Palak WNA Jepang Positif Narkoba

Namun, ia mengungkapkan, akan mengajukan kedua pelaku untuk dipindahkan ke panti rehabilitasi narkoba.

"Akan kami ajukan untuk dibawa ke panti rehabilitasi narkoba dan selama proses pengajuan tersebut, kedua pelaku tetap kami amankan guna menghindari terjadi kembali hal serupa," ucap Bona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com