Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Juru Parkir Minta Duit ke Turis Asal Jepang, Polisi: Tidak Ada Unsur Pemerasan

Kompas.com - 19/10/2022, 15:19 WIB
Reza Agustian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Sawah Besar tidak menemukan unsur pidana dalam kasus pemalakan dua orang juru parkir terhadap Warga Negara (WN) Jepang di wilayah Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Kapolsek Sawah Besar AKP Patar Mula Bona mengatakan kedua pelaku meminta uang kepada WN Jepang itu tidak disertai adanya ancaman, paksaan atau kekerasan, sehingga tidak dapat dikenakan Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan.

"Pidananya kan pemerasan tapi setelah kami melakukan gelar perkara itu tidak memenuhi unsur pemerasan karena di dalamnya pasalnya itu dibunyikan pemerasan itu adanya ancaman, paksaan atau kekerasan," ujar Bona saat dikonfirmasi, Rabu (19/10/2022).

Baca juga: Minta Duit ke Turis Asal Jepang di Sawah Besar, 2 Juru Parkir Ditangkap

Menurut Bona, WN Jepang itu memberikan uang sebesar Rp 200.000 dengan sukarela setelah kedua pelaku meminta uang kepada korban.

"Memang diminta tapi dia (korban) memberikan uang itu secara sukarela tanpa ada unsur pemaksaan atau ancaman," ungkap dia.

Kendati demikian, saat ini kedua pelaku masih ditahan di Mapolsek Sawah Besar sebab pelaku berinisial DA (33) dan TS (25) dinyatakan positif narkoba.

"Kami dari Polsek Sawah Besar melakukan pengecekan urine dengan hasil positif metamfetamin," ucap Bona.

Baca juga: 2 Juru Parkir di Sawah Besar yang Palak WNA Jepang Positif Narkoba

Namun, ia mengungkapkan, akan mengajukan kedua pelaku untuk dipindahkan ke panti rehabilitasi narkoba.

"Akan kami ajukan untuk dibawa ke panti rehabilitasi narkoba dan selama proses pengajuan tersebut, kedua pelaku tetap kami amankan guna menghindari terjadi kembali hal serupa," tutur Bona.

Adapun video kedua pelaku meminta uang terhadap WN Jepang telah beredar melalui akun Instagram @info_jakartapusat.

Baca juga: Minta Lurah Tak Jadikan Petugas PPSU sebagai Staf Pribadi, Heru: Kalau 60 Orang di Lapangan, Ya Harus 60

Pemilik akun menuliskan bahwa WN Jepang itu merupakan seorang Disk Jockey (DJ) dengan nama panggung DJ Shacho.

"DJ Shacho yang beberapa waktu ini sedang berada di Indonesia, mengalami kejadian yang tak mengenakkan saat berada di kawasan Jakarta Pusat. Pasalnya, ia dan rekannya malah 'dipalak' oleh beberapa warga saat tengah berkeliling," tulis pemilik akun tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com