Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes DKI: Belum Ada Bukti Kaitan Vaksinasi dengan Gagal Ginjal Akut Misterius

Kompas.com - 22/10/2022, 16:18 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama menyebutkan, sejauh ini belum ditemukan kaitan antara vaksinasi dengan gagal ginjal akut misterius pada anak.

Hal itu diungkapkannya sebagai respons adanya dugaan vaksin memicu penyakit tersebut.

"Saya sudah sampaikan, 80 persen balita belum mendapatkan vaksin Covid-19, dan juga data di DKI (menunjukkan), tidak ada hubungan antara gagal ginjal akut dengan vaksinasi apa pun termasuk Covid-19 atau vaksin yang lain," sebut Ngabila dalam webinar, Sabtu (22/10/2022).

Baca juga: Banyak Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius, Orangtua Diimbau Tak Panik dan Tetap Waspada

Dinkes DKI pun akan meneliti lebih lanjut bahwa vaksinasi tidak menyebabkan gagal ginjal akut yang belum diketahui penyebabnya tersebut.

"Kami akan lihat lagi data-data terbaru, tapi sampai saat ini tidak ada bukti terkait gagal ginjal akut ini dengan vaksinasi," kata dia.


Dia meminta para orangtua mengawasi kondisi anak apabila dalam 10 hari terakhir mengonsumsi obat sirop. Sebab, obat jenis ini diduga menjadi salah satu pemicu penyakit yang masih belum diketahui penyebabnya itu.

"Artinya ketika anak kita ada yang sudah meminum sirop obat, perlu kita melakukan pemantauan sampai 10 hari sesudah terakhir kali minum sirup obat tersebut," ujar Ngabila.

Baca juga: Ada 86 Kasus Gagal Ginjal Akut di Jakarta, Ini Berbagai Gejala yang Dikeluhkan Pasien

Di satu sisi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menginstruksikan untuk menyetop pemberian resep atau menjual obat dalam bentuk sirop.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga merilis daftar lima sirop obat yang diduga mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG), pemicu gagal ginjal akut misterius.

Senyawa yang ada di dalamnya dinilai melebih ambang batas yang telah ditetapkan BPOM.

Sebagai informasi, Dinkes DKI Jakarta mencatat, ada 86 kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Jakarta per Sabtu ini.

Baca juga: UPDATE: 86 Anak di Jakarta Alami Gagal Ginjal Akut, 47 di Antaranya Meninggal Dunia

Dari jumlah tersebut, sebanyak 47 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

"Saat ini yang meninggal ada sekitar 55 persen (47 kasus)," tutur Ngabila.

Menurut Ngabila, tidak semua pasien berdomisili di DKI Jakarta.

"Dari 86 kasus yang dilaporkan dari rumah sakit dan puskesmas di Jakarta, ternyata yang berdomisili di DKI hanya 52 atau 60 persen kasus," kata dia.

Baca juga: Kini Ada 86 Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak di Jakarta, Bertambah 15 dalam 3 Hari

Terdapat 24 pasien dalam perawatan dan sisanya atau 15 pasien sudah pulih. Ngabila mencatat, jumlah ini merupakan data kumulaif per Januari 2022-22 Oktober 2022.

Dari segi usia, gagal ginjal akut misterius banyak dialami balita. Sebab, terdapat 70 kasus atau 80 persen balita diketahui menderita penyakit tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com