Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita di Sawah Besar Meninggal Diduga Gagal Ginjal, Dianggap Telat Dapat Penanganan Medis

Kompas.com - 26/10/2022, 21:37 WIB
Reza Agustian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Balita asal Sawah Besar, Jakarta Pusat, yang meninggal dunia diduga akibat gangguan gagal ginjal akut misterius, dianggap terlambat mendapatkan perawatan dokter.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawah Besar Herni Lestyaningsih mengatakan balita bernama Muhammad Khalid (4) dibawa ke rumah sakit oleh orangtuanya dalam keadaan sudah koma.

"Kurang lebih 3 jam (setelah koma) anak Khalid sudah meninggal dunia," ujar Herni saat dikonfirmasi, Rabu (26/10/2022).

Baca juga: Sempat Didiagnosa Usus Buntu, Anak di Cilincing Meninggal karena Gagal Ginjal Akut

Orangtua Khalid membawa putranya ke rumah sakit saat mengira putranya sedang tertidur setelah minum obat parasetamol akibat demam tinggi yang tak kunjung mereda.

Saat diperiksa dokter di RSUD Sawah Besar, ternyata Khalid bukan tertidur seperti yang diperkirakan orangtuanya. Ia justru sedang mengalami masa koma.

"Kalau bukan orang medis mungkin tidak tahu tanda-tanda orang tidur dengan orang koma," ungkap dia.

Herni berujar, dokter yang saat itu menangani Khalid dengan memberikan tindakan pertama infus, juga meminta agar balita berusia 4 tahun itu mendapatkan perawatan di fasilitas ICU anak.

Baca juga: RSUD Sawah Besar Periksa Obat yang Dikonsumsi Balita hingga Meninggal karena Diduga Gagal Ginjal

Namun sayang, saat itu fasilitas ICU anak di RSUD Sawah Besar sedang tidak tersedia sehingga pihak rumah sakit mencari rumah sakit rujukan untuk merawat Khalid.

"Ruang ICU di kami tidak ada, mencari rujukan rumah sakit yang ada ICU tidak mudah dan ruang ICU itu sendiri khusus anak-anak selain itu anak ini mempunyai ke arah komorbid, ada anemianya juga," ucap Herni.

Belum sempat mendapatkan fasilitas ICU, Khalid dinyatakan meninggal dunia oleh dokter sekitar pukul 01.30 WIB.

Baca juga: Segera Bawa Anak ke Faskes jika Alami Gejala Gagal Ginjal Akut Ini

Sebagai informasi, Khalid menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (18/10/2022), diduga akibat mengidap gangguan ginjal akut misterius.

Amir Hamzah, ayah dari Khalid menjelaskan, mulanya putra keempatnya itu mengalami demam tinggi yang tak kunjung mereda pada 14 Oktober 2022.

Khawatir putra bungsunya belum lekas membaik, lantas Amir membawa Khalid ke Puskemas Mangga Besar untuk mendapatkan perawatan oleh dokter.

Baca juga: Pemkot Tangerang Siapkan RS Khusus untuk Tangani Gagal Ginjal Akut

"Di sana diperiksa sama dokter dan suhunya sangat tinggi 39 derajat celsius, lalu dikasih obat mendapatkan resep. Obatnya parasetamol sebanyak dua botol," ujar Amir saat ditemui di kediamannya, Rabu.

Dokter menganjurkan kepada Amir untuk datang kembali ke puskesmas jika selama tiga hari demam Khalid belum juga turun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com