Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Gagal Ginjal Akut di Kota Tangerang, Dinkes Perketat Pengawasan dan Siapkan RS Khusus

Kompas.com - 27/10/2022, 07:56 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


TANGERANG, KOMPAS.com - Kasus gagal ginjal akut (GGA) misterius pada anak telah ditemukan kasusnnya di Kota Tangerang.

Ada banyak hal yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) berkait temuan kasus GGA. Berikut rangkumannya:

Jumlah pasien GGA

Kepala Dinkes Kota Tangerang dr Dini Anggraeni mengungkapkan, ada enam kasus GGA yang ditemukan di Kota Tangerang.

“Sudah ada laporan masuk dari Kemenkes, ada enam kasus GGA di Kota Tangerang,” kata Dini kepada awak media, Rabu (26/10/2022).

Ia merinci, dari enam kasus tersebut, empat pasien telah meninggal dunia dan satu pasien sembuh.

Baca juga: Ada 6 Kasus Gagal Ginjal Akut di Kota Tangerang, 4 Pasien Meninggal Dunia

“Satu lagi dirawat di rumah sakit di Kota Tangerang,” ujar dia.

Dini menjelaskan bahwa data ini baru didapatkan Dinkes Kota Tangerang berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan beberapa hari lalu.

Pasien yang terkonfirmasi gagal ginjal akut misterius ini didominasi balita berusia di bawah 5 tahun.

Dirawat di RSCM

Empat pasien yang meninggal dunia akibat gagal ginjal akut misterius terdata awalnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan dilaporkan Kementerian Kesehatan.

Keempat pasien tersebut sudah terdata dan dirawat sebagai pasien gagal ginjal akut misterius di RSCM pada periode Juni-Agustus 2022.

Berbeda dengan keempat pasien tersebut, dua pasien lainnya baru ditemukan pada Oktober 2022 ini.

Keduanya merupakan pasien yang dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Tangerang. Satu sudah dinyatakan sembuh, dan satu lainnya masih dalam perawatan saat ini.

Pengawasan ketat

Dini mengatakan, dengan adanya temuan kasus GGA, pihaknya bersama dengan instansi terkait akan melakukan pengawasan lebih ketat lagi untuk menekan laju kasus.

"Jelas, tadi juga Pak Wali Kota (Tangerang) sudah menginstruksikan kepada camat dan lurah yang nantinya akan turut mengawasi peredaran atau penjualan obat di fasyankes atau apotek di seluruh Kota Tangerang," kata Dini.

Dinkes Kota Tangerang melakukan pengawasan terkait kebijakan itu dengan memisahkan obat-obatan yang mengandung senyawa yang dicurigai memicu gagal ginjal akut misterius sampai menunggu hasil kajian dan penelusuran Badan POM.

Baca juga: Ada 6 Kasus Gagal Ginjal Akut di Tangerang, Dinkes Perketat Pengawasan Penjualan Obat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Megapolitan
Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Teganya 'Wedding Organizer' Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Teganya "Wedding Organizer" Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com