Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudyanto Pernah Bilang Istrinya Pindah Beberapa Bulan Sebelum Sekeluarga Tewas di Kalideres

Kompas.com - 13/11/2022, 08:02 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tio (58), tetangga sebelah rumah keluarga Rudyanto (71), mengatakan bahwa Margaretha (68) telah pindah rumah.

Hal itu disampaikan Rudyanto sekitar Februari atau Maret 2022, saat bertegur sapa dengan Tio dalam rangka Imlek.

"Kan waktu itu ada Lebaran Cina (Imlek), biasa dong kami bersungkeman. Saya tanya ke anaknya si Dian, 'mamanya ke mana?'. Tapi bapaknya bilang 'pindah'," ungkap Tio di kediamannya, Sabtu (12/11/2022).

Sejak hari itu, ia mengira bahwa ayah dan ibu Dian (42), yakni Rudyanto dan Margaretha, telah pindah rumah.

Baca juga: Tetangga Sebelah Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres Pernah Cium Bau Busuk Februari 2022

"Saya pikir sudah pindah nih, tinggal dia (Dian) sendirian," kenang Tio

Terlebih, saat itu Tio juga menyadari bahwa kendaraan mobil dan motor yang biasa digunakan keluarga tersebut, sudah tidak terlihat.

"Soalnya mobil sudah engga ada saat itu. Saya ingat mikir gini, 'eh mobil enggak ada, pindah nih'. Saya pikir pindahnya dekat-dekat sini, soalnya bapaknya (Rudyanto) suka datang ke sini. Saya pikir ngontrol rumah kali, atau memperbaiki apa," ujar Tio.

Dugaan pasangan itu sudah pindah pun, semakin diyakini Tio lantaran sudah tidak permah mendengar suara obrolan antara Dian dan sang ibu. Padahal, biasanya ia cukup bisa mendengar obrolan tetangga 20 tahun terakhir itu.

Baca juga: Biar Tak Bau, Rumah Keluarga yang Tewas di Kalideres Ditabur Kopi dan Dilapisi Plastik

Kendati menduga sepasang lansia itu pindah rumah, Tio mengingat pernah bertemu dengan Rudyanto, Margaretha, dan Dian saat berbelanja di swalayan dan pasar terdekat.

"Ketemu mereka bertiga, di pasar ketemu, di supermarket Hari-Hari ketemu. Mereka lama, saya pikir apa pindahnya dekat sini karena ketemu," imbuh Tio.

Lebih jauh, Tio mengaku tidak menyangka jika bau busuk menyengat akhir-akhir berasal dari mayat empat orang yang sudah bertetangga dengannya sejak 20 tahun lalu.

"Pas tahu ada empat mayat, saya kaget," sebut dia.

Baca juga: Kapur Barus di Rumah Sekeluarga yang Tewas di Kalideres, Sengaja Ditaruh?

Selama bertetangga, Tio menyebut mengenal keluarga tersebut, namun hanya sebatas bertegur sapa.

Belasan tahun lalu, bahkan anak Tio pernah bermain di rumah keluarga Rudyanto itu. Namun, semakin ke sini, keluarga tersebut dinilainya semakin tertutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com