JAKARTA, KOMPAS.com - Tim ahli dari Asosiasi Psikologi Forensik melakukan otopsi psikologis dalam rangka membantu pengungkapan misteri satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat.
Otopsi psikologis dilakukan dengan mewawancarai dan mengobservasi anggota keluarga yang masih hidup dan pihak-pihak yang pernah berinteraksi serta berkomunikasi dengan korban.
"Metode otopsi psikologis ini dilakukan multitools, multimeter. Artinya apa? Yang kami lakukan adalah berbagai data, informasi, yang kami kumpulkan dari berbagai narasumber dan juga mendalami," kata Pengurus Pusat Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia Nathanael Sumampouw, Senin (21/11/2022).
Baca juga: Ahli Psikologi Forensik Lakukan Otopsi Psikologis Keluarga Tewas di Kalideres
Selain itu, lanjut Nathanael, tim ahli juga menganalisis tempat kejadian perkara (TKP) bersama penyidik kepolisian.
Salah satunya dengan mengkaji barang-barang seperti buku-buku dan dokumen yang ditemukan di rumah satu keluarga tersebut.
Dengan begitu, Nathanael menyebutkan bahwa pihaknya bisa mendapatkan gambaran besar mengenai kondisi psikologis keempat korban.
"Untuk memahami, mendapatkan gambaran besar mengenai psikologis anggota keluarga tersebut," sebut Nathanael.
Baca juga: Temuan Baru Kasus Keluarga Tewas di Kalideres: Ibu Sudah Mati Mei Lalu, tapi Saksi Dilarang Lapor...
Menurut dia, informasi yang didapatkan tersebut sangat penting dan bisa menjadi petunjuk bagi kepolisian untuk mengungkap misteri tewasnya satu keluarga di Kalideres itu.
Empat orang anggota keluarga ditemukan tewas di dalam rumahnya, Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, pada 10 November 2022.
Jasad satu keluarga yang telah membusuk itu ditemukan pertama kali oleh warga setempat yang merasa terganggu dengan bau tak sedap di dekat rumah tersebut.
Keempat jasad itu, yakni Rudyanto Gunawan (71) yang ditemukan dalam posisi tertidur di atas kasur di kamar belakang.
Kemudian, istri Rudyanto bernama Margaretha Gunawan (68) ditemukan di kamar depan dalam posisi tertidur di atas kasur.
Di kamar yang sama juga ditemukan jasad anak dari Rudyanto-Margaretha bernama Dian (40), tetapi letaknya di lantai.
Terakhir, ipar dari Rudyanto bernama Budyanto Gunawan yang ditemukan dalam posisi terlentang di sofa ruang tamu.
Baca juga: Anak dari Keluarga di Kalideres Masih Berikan Susu hingga Sisir Rambut Ibunya yang Sudah Jadi Mayat
Polisi menduga mereka meninggal dunia dalam waktu yang berbeda-beda.
Namun, waktu kematian satu keluarga yang dikenal sangat tertutup dari lingkungan sekitar itu diperkirakan terjadi lebih dari dua pekan sebelum jasadnya ditemukan.
Tak ada tanda kekerasan pada jasad mereka. Belum pula ditemukan zat/unsur berbahaya di organ dalam.
Hal lain yang menjadi sorotan adalah tidak ditemukan sari-sari makanan di lambung keempat korban tewas tersebut.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Keluarga Tewas di Kalideres: Dian dan Budiyanto Hidup Bersama Mayat...
Polisi masih menyelidiki penyebab kematian satu keluarga itu dengan melibatkan ahli di bidang medical forensik kolegal, ahli di bidang patologi anatomi, ahli toksikologi, dan ahli DNA.
Jasad keempatnya hingga kini masih diperiksa petugas laboratorium forensik di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.