JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Pusat melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi banjir.
Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan, penanggulangan banjir dilakukan dengan membuat kolam olakan, menyiapkan pompa stasioner di sejumlah titik, dan mengeruk kali.
"Yang mau kami lakukan, kami buat kolam olakan, nanti bikin lagi pompa di depan SMA Negeri 7 Jakarta, itu strategi pengendalian kami," kata Dhany saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Senin (5/12/2022).
Selain itu, Pemkot Jakarta Pusat juga akan memperbesar daya tampung Kali Cideng dan Kali Ciliwung yang masuk wilayah Jakarta Pusat.
Upaya tersebut dilakukan dengan cara membuat u-ditch dan mengeruk kali-kali di Jakarta Pusat menggunakan alat berat seperti ekskavator.
"Sedang dilakukan peningkatan kapasitas volume air dengan membuat u-ditch di Kali Cideng, kemudian kami lihat Kali Ciliwung di Pasar Baru itu juga sedang dikeruk," ujar Dhany.
Baca juga: Senja Kala Plaza Semanggi, Pemilik Toko sampai Jual Perlengkapan Dagangnya...
Dhany mengeklaim, upaya yang telah dilakukan jajarannya untuk menanggulangi banjir berjalan efektif. Hal tersebut terbukti dengan menurunnya angka genangan atau banjir di Jakarta Pusat.
"Yang sering (banjir) itu kan Jalan Karet H Abdul Jalil, sekarang sudah terkendali setelah dibuat kolam olakan, kemudian disiapkan pompa di sana dan mungkin ada sembilan sumur resapan juga," ucap Dhany.
"Bisa dilihat dari informasi Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Jakpus masih dilindungi, tidak ada genangan-genangan selama ini," sambung dia.
Baca juga: Ratusan Ikan yang Terdampar di Pulau Onrust Diduga Kekurangan Oksigen karena Hal Ini
Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperkirakan potensi curah hujan tertinggi di DKI Jakarta akan berlangsung pada Desember 2022 hingga Februari 2023.
Curah hujan ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, badai, longsor, hingga angin puyuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya