JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerhati transportasi yang tergabung dalam Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai rencana pemerintah memberikan subsidi pembelian sepeda motor listrik bagi pengemudi ojek online sebagai langkah yang salah sasaran.
MTI menilai, ada lebih banyak jenis angkutan lain seperti angkutan basis bus dan rel, yang membutuhkan subsidi.
"Angkutan online motor tidak lebih perlu diprioritaskan mendapat subsidi kendaraan listrik. Sesungguhnya tidak lebih membutuhkan subsidi ketimbang angkutan umum perkotaan lain yang berbasis bus atau rel," kata Ketua Umum MTI Damantoro, dalam keterangannya, Selasa (13/12/2022).
Baca juga: Coba Pesan Ojol Pukul 21.00 WIB Tujuan Kampung Bahari, Pasti Ditolak...
Selain itu, melihat faktor keselamatannya, sepeda motor juga dianggap masih belum masuk unsur angkutan umum.
"Sampai saat ini, menurut Undang-Undang, sepeda motor bukan angkutan umum dikarenakan oleh issue keselamatan. Sebab tingkat fatalitasnya tinggi ketika terjadi kecelakaan. Juga belum adanya pengaturan perannya dalam tatanan transportasi nasional," jelas dia.
Jika pemerintah mengincar untuk menekan disparitas harga antara kendaraan listrik dan minyak, maka MTI mengimbau agar pemerintah menerapkan pajak karbon kendaraan yang menggunakan BBM.
"Jika masalahnya adalah disparitas harga kendaraan listrik yang lebih tinggi dari kendaraan BBM, maka pajak karbon dapat diterapkan agar terjadi kompetisi sehat antara kendaraan listrik dan BBM," ungkap dia.
Baca juga: Sosialisasikan Penggunaan Motor Listrik, Menteri ESDM Pimpin Konvoi 200 Motor Listrik di Bandung
Damantoro menjelaskan, pajak karbon merupakan penerapan konsep polutan pay principle yang akan membuat para penggunaan kendaraan BBM diwajibkan membayar pajak akibat polusi yang diproduksi kendaraannya.
"Selain itu, malah nanti pemerintah akan mendapatkan pajak karbon dari mekanisme ini," pungkas Damantoro.
Ojol dapat prioritas
Pemerintah berencana memberi subsidi untuk pembelian motor listrik.
Dikutip dari Tribunnews, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pengemudi ojek online jadi prioritas penerima subsidi pembelian sepeda motor listrik.
Subsidi ini akan membuat harga motor listrik untuk ojek online semakin murah.
"Wah itu ojol penting kita prioritaskan,” kata Arifin, Jumat (9/12).
Baca juga: Ojol Tewas Ditusuk Dekat Stasiun Karet, Polisi: Saksi Lihat Ada Percekcokan
Arifin mengatakan, aturan pemberian subsidi itu masih digodok.
Ia berharap dalam waktu dekat sudah ada kepastian perihal kebijakan subsidi untuk kendaraan listrik.
“Mudah-mudahan sebelum 2023,” jelasnya
Arifin menjelaskan, pemberian insentif untuk kendaraan listrik sudah banyak dilakukan di negara lain demi menyokong kemampuan masyarakat memperoleh kendaraan elektrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.