Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Kontras Kucing Liar, Jadi "Penguasa" di Balai Kota DKI Namun Dibantai Manusia di Matraman

Kompas.com - 15/12/2022, 06:00 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna jagat maya, khususnya para pecinta hewan kucing, terhibur oleh unggahan akun instagram @balaicatto memuat foto dan video kucing-kucing yang berkeliaran di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat.

Berbagai aktivitas hewan berkaki empat tersebut diabadikan di akun tersebut.
Misalnya, saat kucing-kucing di Balai Kota DKI menemani pegawai menjaga posko pengaduan di pendopo atau ketika kucing-kucing tersebut bertengkar satu sama lain.

Semula, kebanyakan kucing-kucing ini hidup liar. Namun sekarang, mayoritas kucing dirawat oleh para pegawai di Balai Kota DKI, salah satunya adalah petugas pengamanan dalam (pamdal), Elvira.

Berdasarkan penuturan Elvira, awalnya ia hanya merawat seekor kucing liar di Balai Kota yang terlihat sakit.

"Kemudian entah dia datang baru. Terus jadi banyak saja di Balai Kota," tutur Elvira saat ditemui di Balai Kota DKI, Selasa (13/12/2022).

Baca juga: Mengenal Kucing-kucing di Balai Kota DKI, Diberi Nama Gubernur-gubernur Jakarta

Pada 2018, Elvira bersama pegawai lain di Balai Kota DKI mulai intens memberikan makan ke kucing-kucing liar itu. Kucing-kucing pun menetap.

Dari situ, tercetus ide untuk menamai kucing-kucing tersebut. Apalagi, Gubernur DKI saat itu, Anies Baswedan, sangat menyukai kucing.

"Nah, mereka (kucing-kucing) kalau lewat terus ada bapak (Anies), sama bapak kadang dielus-dielus. Ibu Ferry Farhati (istri Anies) kan juga suka kucing kan. Jadi sebelum masuk kadang dielus," lanjut Elvira.

Seluruh nama kucing-kucing di Balai Kota DKI diambil dari nama gubernur DKI sebelumnnya. Sebagai contoh "Yoso" yang diambil dari nama "Sutiyoso", atau "Diki" diambil dari nama "Ali Sadikin", atau "Iful" diambil dari nama "Saiful Djarot".

Baca juga: Mengapa Kucing Suka Membuntuti Kita? Ini Alasannya

Diangkat jadi pegawai

Sementara itu di Tangerang Selatan, tepatnya di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Serpong, ada seekor kucing jantan bernama Soleh yang diberikan kartu identitas khusus pegawai.

Jagat maya pun sempat dihebohkan dengan "pengangkatan" kucing ini sebagai pegawai KPP Pratama Serpong.

Kepada Kompas.com, Salah satu pegawai KPP Pratama Serpong bernama Annisa Permata mengatakan, Soleh muncul pertama kali ke kantornya untuk mencari makan.

Tak seperti kucing lainnya, Soleh sangat berani masuk ke kantor untuk mencari perhatian para karyawan agar diberi makan.

"Kita enggak ada bedain kucing, kebetulan di sini cat lovers banyak, ada kucing datang kita kasih makan, bukan Soleh doang. Cuma yang berani masuk ke kantor Soleh aja," kata Annisa, saat ditemui, Selasa (6/12/2022).

Baca juga: Saat Kucing Liar jadi Pegawai Ditjen Pajak dan Curi Perhatian Netizen

Para karyawan rutin memberi soleh makan hingga vitamin. Soleh juga sudah diberi vaksin lengkap dan rutin dibersihkan setiap hari oleh para pegawai.

"Kepala Kantor pun sayang sama Soleh, akhirnya takut hilang. Jadi dibuatlah name tag (kartu pegawai) seperti kita (karyawan)," lanjut Annisa.

Dibunuh dengan keji

Nasib kucing liar yang ada di Balai Kota DKI dan KPP Pratama Serpong amat kontras dengan nasib seekor kucing di sebuah permukiman di Jalan Kayumanis 3, Kelurahan Kayumanis, Matraman, Jakarta Timur.

Seorang pria berinisial DS (47) dengan keji mengepruk tubuh seekor kucing dengan paving block hingga tak bernyawa.

Kapolsek Matraman Kompol Tribuana Suseno mengatakan tindakan DS dilatarbelakangi perasaan kesal karena banyak kotoran dan sampah bekas makanan kucing di depan rumahnya.

Baca juga: Buntut Panjang Pembunuhan Kucing di Matraman, Pelaku Kesal Rumahnya Kotoran, Kini Dilaporkan ke Polisi

"Hasil interogasi, dia (pelaku) sebenarnya kesal karena di depan rumahnya itu sering ada kotoran, terus muntahan, ada juga sisa-sisa makanan kucing peliharaan tetangganya," ujar Seno, Senin (7/11/2022).

Seno menjelaskan, usai pihaknya menerima laporan dari pemilik kucing, pelaku justru datang ke Polsek Matraman.

"Terlapor sudah datang ke Polsek tadi pagi, inisiatif sendiri," sebut Seno.

Meski DS menyerahkan diri, namun pihak Polsek Matraman tak mau berbuat lunak. Seno menyatakan, pihaknya akan tetap memproses laporan pemilik kucing.

Pelaku DS pun dikenai sanksi wajib lapor. Sanksi itu diberikan hingga perkara penganiayaan kucing itu selesai.

"(Sanksi) wajib lapor, satu minggu dua kali sampai perkara selesai. Intinya orangnya (terlapor) sudah datang ke Polsek, mengakui perbuatannya, tidak akan mengulangi perbuatannya dan siap diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," jelasnya.

Baca juga: Kepruk Kucing Pakai Paving Block, Seorang Pria di Matraman Dilaporkan ke Polisi

(Penulis: Nirmala Maulana Achmad, Annisa Ramadani Siregar, Joy Andre | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Ihsanuddin, Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com