Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Depok Instruksikan Camat-Lurah Antisipasi Cuaca Ekstrem Akhir Tahun

Kompas.com - 29/12/2022, 10:59 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menginstruksikan perangkat daerah dan warga untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang kemungkinan bakal terjadi.

Sebab, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mengeluarkan peringatan dini potensi bencana alam dan cuaca ekstrem di kawasan Jabodetabek, Provinsi Banten, dan Jawa Barat.

Instruksi itu disampaikan Idris dalam Surat Edaran (SE) Nomor 440/ 732-DPKP tentang Kewaspadaan Dini Bencana dan Protokol Kesehatan tertanggal 28 Desember 2022.

"Sehubungan dengan meningkatnya aktivitas warga dalam mengisi libur akhir tahun 2022 dan tahun baru 2023, para kepala perangkat daerah, camat dan lurah, serta warga Kota Depok untuk melakukan langkah-langkah," kata Idris dalam SE tersebut.

Baca juga: Satpol PP Depok Temukan 100 Lebih Kasus Prostitusi Online Selama 2022

Idris meminta perangkat daerah melakukan kewaspadaan dini potensi bencana alam, kemudian melakukan deteksi dan cegah dini terjadinya kebakaran, terutama pada saat warga meninggalkan rumah dan tempat usaha.

"(Perangkat daerah) selalu memantau informasi resmi pemerintah mengenai perkembangan potensi bencana yang akan terjadi," kata Idris.

Berkaitan dengan penyebaran Covid-19, warga diminta untuk menjaga protokol kesehatan Covid-19 saat berkegiatan.

"Dalam melakukan perjalanan liburan, perayaan tahun baru, dan aktivitas yang melibatkan komunitas dalam jumlah besar agar tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19 " ujar Idris.

Baca juga: Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem, Dinsos Kota Tangerang Siapkan Tagana dan Logistik

Diberitakan sebelumnya, sejumlah wilayah diprediksi diguyur hujan lebat hingga cuaca ekstrem selama beberapa hari ke depan. BMKG memperkirakan, hujan lebat dan cuaca ekstrem tersebut terjadi hingga 2 Januari 2023.

Setidaknya, ada sembilan wilayah yang diperkirakan terdampak, mayoritas di Pulau Jawa, yakni Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut perkiraan BMKG, cuaca ekstrem di Indonesia baru mereda pada 5 Januari 2023.

BMKG menjelaskan, peningkatan curah hujan beberapa hari ke depan disebabkan karena dinamika atmosfer di wilayah Indonesia.

Fenomena ini sudah diprediksi BMKG sejak 21 Desember 2022. Akan tetapi, kali ini, ada satu fenomena tambahan yang mengakibatkan curah hujan semakin meningkat, yaitu Monsun Asia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com