Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petasan Dilarang saat Tahun Baru, Heru Budi: Demi Keselamatan Semuanya

Kompas.com - 31/12/2022, 22:48 WIB
Zintan Prihatini,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga dilarang menyalakan petasan saat perayaan malam tahun baru 2023 di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta. Hal ini, menurut Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono demi keselamatan selama malam pergantian tahun.

"Ya itu (petasan dilarang) sudah aturan, demi keselamatan semuanya," ungkap Heru saat ditemui di kawasan Bundaran HI, Sabtu (31/12/2022).

Dia pun meminta agar warga tetap waspada dengan barang-barang yang dibawanya. Selain itu, Heru mengimbau warga yang datang tetap menjaga kebersihan.

Baca juga: Tinjau Titik Keramaian Malam Tahun Baru, Ridwan Kamil: Tolong Jaga Kebersihan, Jangan Halangi Pejalan Kaki

"Tak lupa (agar warga) menjaga kebersihan supaya tetap besok pagi aktifitas DKI Jakarta ini khususnya Thamrin dan Gatot Subroto bisa bersih dan petugas kebersihan tidak begitu berat untuk membersihkan," imbuh dia.

Adapun Heru Budi datang berkeliling Bundaran HI sejak pukul 21.11 WIB. Heru datang mengenakan pakaian casual. Ia mengenakan baju berwarna biru tua dan jaket berwarna merah serta celana jeans.

Ia tiba di Bundaran HI ditemani oleh Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi dan sejumlah pejabat lain. Heru juga sempat menyampaikan selamat tahun baru 2023 kepada warga yang mengunjungi wilayah Jakarta.

Baca juga: Malam Tahun Baru, Penjual Ikan Dadakan Diserbu Warga

"Selamat menikmati malam tahun baru dan semuanya bisa berjalan dengan baik," ucap Heru.

Setelah itu, dia meninjau posko keamanan yang berdiri tak jauh dari Bundaran HI. Beberapa kali ia terlihat menyapa warga, dan berswafoto bersama mereka.

Untuk diketahui, ada delapan panggung hiburan pada malam pergantian tahun 2023, Sabtu (31/12/2022) di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta

Panggung pertama akan digelar di Pos Bloc dengan mengusung genre "bloc party".

Untuk panggung kedua akan berlokasi di Sarinah dengan menampilkan wayang kulit, musik pop, dan joki cakram (disc jockey/DJ).

Baca juga: Meriahkan Perayaan Tahun Baru 2023, Heru Budi Datangi Kawasan Bundaran HI

Kemudian panggung ketiga akan digelar di MRT Bundaran HI dengan sajian musik jazz.

Sementara itu, sajian musik dangdut koplo dan campursari akan berada di panggung keempat yang digelar di Bundaran HI Jalan Imam Bonjol.

Untuk panggung kelima yang berada di depan Gedung Da Vinci akan menampilkan musik campursari. Panggung keenam di SCBD akan menghadirkan musik retro pop.

Panggung ketujuh di FX Sudirman hadir dengan genre pop rock dan panggung kedelapan di M Block Space dengan genre "bloc party".

Baca juga: 1.598 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Perayaan Malam Tahun Baru 2023 di Jakarta Pusat

Meski panggung hiburan tersaji di sekitaran pusat ibu kota, acara malam Tahun Baru 2023 oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan dipusatkan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Penyambutan Tahun Baru 2023 di TMII bakal mengusung tema "Semarak Jakarta, Gelorakan Keketuaan ASEAN Tahun 2023".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com