"(Jalan Batu Ceper Raya) memang sering banjir. Cuma, yang paling parah di ujung, dekat pom bensin. Di sana agak dalam banjirnya, kalau di sini enggak terlalu," ungkap Asep.
Ia menyatakan, meski ada sumur resapan, banjir tetap saja muncul di Jalan Batu Ceper Raya.
Pria yang besar di kawasan tersebut menilai sumur resapan tak efektif menangani banjir di sana.
"Kalau menurut saya sih kurang, kurang maksimal (menangani banjir), gitu. Enggak terlalu signifikan," ucap Asep.
Berdasar pantauan Kompas.com, setidaknya terdapat puluhan sumur resapan di sepanjang Jalan Batu Ceper Raya.
Sumur resapan ini tampak tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Sebab, berdasar pantauan, masih terdapat genangan air yang tersebar di Jalan Batu Ceper Raya. Padahal, air itu menggenang di dekat sumur resapan yang ada.
Tak hanya itu saja, keberadaan sumur resapan justru membuat warga kesulitan mengendarai kendaraan bermotornya.
Sebab, tak sedikit sumur resapan di sana yang sudah rusak atau bahkan tertup lumpur di Jalan Batu Ceper Raya.
Oleh karenanya, para pengendara kendaraan bermotor kerap menghindari sumur resapan di jalan tersebut.
Di satu sisi, kondisi Jalan Batu Ceper Raya juga tergolong rusak parah.
Terdapat galian bekas proyek beserta pipa-pipa berwarna biru yang menyembul ke atas dibiarkan begitu saja.
Aspal di sisi barat Jalan Batu Ceper Raya juga sudah mengelupas. Hal ini menyebabkan pengendara kendaraan bermotor tak bisa melintas.
Terdapat pula seng yang sengaja dipasang di sisi barat Jalan Batu Ceper Raya. Sebelum dipasangi seng, terdapat sumur resapan di sana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.