Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Internet untuk Sekolah "Online" Berkurang, Pemprov DKI Kurangi Sebaran Titik Jaringan JakWifi

Kompas.com - 04/01/2023, 11:30 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengurangi titik jaringan internet (wifi) di Ibu Kota dari 3.500 titik menjadi 1.263 titik pada tahun ini.

Adapun fasilitas ini merupakan bagian program JakWifi, yaitu program gratis internet yang diluncurkan oleh Pemprov DKI pada 2020.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfotik) DKI Raides Aryanto mengatakan hal itu dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan masyarakat setelah pandemi Covid-19.

“Karena pengurangan anggaran, jadi kuantitas berkurang,” kata Raides, dilansir dari Antara, Selasa (3/1/2023).

Baca juga: Saat Program Internet Gratis JakWifi Dipakai Anak-Anak untuk Main Game Online...

Raides berujar, Diskominfotik sebelumnya mengajukan anggaran sebesar Rp 174 miliar, namun yang disetujui sebesar Rp 56 miliar.

Berdasarkan hasil survei, lanjut dia, pada Desember 2021, sekitar 56 persen jaringan internet gratis, Jakwifi, digunakan untuk kepentingan pembelajaran jarak jauh karena saat itu dalam rangka pengendalian pandemi Covid-19.

Begitu juga survei pada Maret 2022, Jakwifi masih digunakan untuk pembelajaran jarak jauh karena masih pandemi Covid-19.

Namun, berdasarkan hasil survei terakhir pada 2022, Jakwifi untuk kepentingan pembelajaran jarak jauh sudah menurun menjadi 27,5 persen.

Selebihnya, kata dia, berdasarkan hasil survei, Jakwifi digunakan untuk kepentingan hiburan dan informasi.

“Pada masa peralihan pandemi ke endemi tahun lalu (2022), pada November terjadi penurunan 27,5 persen. Sebanyak 50,7 persen itu digunakan masyarakat untuk hiburan, cari informasi,” katanya.

Baca juga: Menjajal Jakwifi, Program Internet Gratis Pemprov DKI yang Telan Anggaran Ratusan Miliar

Meski secara kuantitas titik wifi berkurang, lanjut dia, akses jaringan internet gratis di rukun warga (RW) di Jakarta masih tetap ada dan tidak dihilangkan atau dihapus.

“Tidak ada internet yang mati di masyarakat, (hanya) berkurang jumlah titiknya," kata Raides.

"Nanti pertengahan tahun ini, kami akan evaluasi lagi, lihat lagi tingkat penggunaan masyarakat. Kalau tinggi, kami akan sampaikan di APBD perubahan," ucap dia menambahkan.

Sebelumnya, mantan anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI era Gubernur Aries Baswedan, Tatak Ujiyati mengkritisi layanan Jakwifi.

Melalui akun media sosial pribadinya di Twitter @tatakujiyati, ia mengunggah adanya informasi layanan Jakwifi dihentikan di salah atau wilayah yang tidak disebutkan.

Baca juga: Anggota DPRD DKI Soroti Anggaran Jakwifi Rp 275 M: Warga Enggak Ada yang Tahu itu Program Apa

"Waduh kok gini amat ya, layanan internet gratis di sebagian wilayah Jakarta dihentikan," tulisnya tanpa menyebutkan nama wilayah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com