JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Eny Sukaesi (58) dahulu merupakan keluarga yang sukses secara finansial.
Hal itu diungkapkan Lurah Jatinegara Slamet Sihabudin saat dijumpai di kediaman Eny di Kompleks PLN, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
"Ibu Eny itu dulu orang sukses," ujar Slamet.
Slamet sendiri tidak mengetahui pasti apa pekerjaan dari Eny dahulu.
Ia hanya mengetahui Eny memiliki gelar doktoranda (Dra) dan menjadi ibu rumah tangga sejak menikah dengan Susanto.
Sementara Susanto diketahui bekerja di sektor keuangan. Ia sering disebut berkunjung ke Kementerian Keuangan.
Baca juga: Kisah Ibu Eny dan Tiko, Hidup Tanpa Listrik dan Air di Rumah Mewah yang Terbengkalai
"Tapi begitu suami pulang kampung ke asalnya, (kondisi finansial) keluarga ini agak goncang. Pemasukan dan penghasilannya enggak ada," lanjut Slamet.
Susanto diketahui meninggalkan keluarganya untuk pulang ke kampung halaman di Jawa Timur pada 2010. Slamet tak menjelaskan secara terperinci apa alasan Susanto meninggalkan keluarganya.
Eny pun hidup bersama putranya bernama Pulung Mustika Abima (23) alias Tiko.
Lama kelamaan, keduanya tidak mampu membiayai hidup di rumah itu. Rumah itu pun dibiarkan begitu saja tanpa dialiri listrik dan air.
"Airnya itu ada nadah dari air hujan. Tapi juga ada air dari tetangga sih untuk sehari-hari," ujar Slamet.
Rumah juga dibiarkan tak terawat sehingga terkesan seperti rumah angker bila dipandang dari luar.
Baca juga: Ibu Eny Tak Mau Dibantu, Warga Atur Strategi Salurkan Bantuan lewat Tiko
Sepeninggal sang suami, Eny mulai mengalami gangguan kejiawaan. Sehari-hari, ia hanya dirawat oleh Tiko yang sampai mengorbankan diri untuk tidak mengenyam pendidikan.
Beberapa waktu belakangan, media sosial tengah digemparkan oleh rumah mewah yang dibiarkan terbengkalai di Cakung, Jakarta Timur.
Usut punya usut, ternyata rumah tersebut masih dihuni oleh pemiliknya, yakni Tiko dan ibunya yang bernama Eny.