JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan bahwa partainya tidak ingin gegabah soal penentuan koalisi atau figur calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilu 2024.
"Jadi kami menghindari secara gegabah untuk sekedar deklarasi, kemudian bubar di tengah jalan," ujar AHY di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (8/1/2023) malam.
"Inilah yang kami namakan berproses hingga benar-benar matang, tidak dipaksakan, tidak gegabah, tapi tidak juga terlambat," imbuh dia.
Baca juga: Demokrat Diprediksi Untung Besar jika AHY Jadi Cawapres Anies, Nasdem-PKS Merugi
AHY menyebutkan, Partai Demokrat terus menjalin komunikasi intens dengan dua partai, yakni PKS dan Nasdem.
"Tapi sekali lagi waktunya, momentumnya terus kami create dan terus kami songsong," kata AHY.
Idealnya, lanjut AHY, deklarasi koalisi berbarengan dengan deklarasi capres dan cawapres yang akan diusung.
"Bukan hanya koalisi. Oke, koalisi 20 persen sudah mencukupi, tapi pada akhirnya rakyat bertanya siapa yang akan membawa perubahan dan perbaikan ini," kata AHY.
"Siapa tokohnya? Oleh karena itu, idealnya kami mendeklarasikan koalisi sekaligus deklarasi capres dan cawapres," ucap dia.
Baca juga: Pengamat: Berhasil Tidaknya Koalisi Perubahan Bergantung Cawapres, buat Demokrat AHY Harga Mati
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasdem Ahmad Ali menyampaikan bahwa dalam waktu dekat partainya akan mendeklarasikan koalisi bersama Demokrat dan PKS.
Kendati demikian, ia enggan menyebutkan kapan waktu pasti ketiga partai itu akan mendeklarasikan diri.
"Bisa jadi Januari, bisa jadi Februari tapi yang saya pastikan dalam waktu dekat ini sudah akan deklarasi," ujar Ahmad Ali di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu.
Seperti diketahui, Koalisi ini sebelumnya sepakat untuk mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk dicalonkan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Namun, hingga kini belum ada nama cawapres yang dipastikan mendampingi Anies.
Baca juga: Tolak Pemilu dengan Proporsional Tertutup, AHY: Menafikkan Kerja Keras Kader Partai
Demokrat sendiri ingin mengusung Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pendamping Anies.
Sementara PKS, ingin mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai pendampingnya.
Adapun Nasdem berharap agar pendamping Anies bukan dari kalangan parpol.
Sejurus dengan itu, nama mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa digadang-gadang mendampingi Anies.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.