Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Jaga Posko Pantau Pulang, Sampah "Nongol" Lagi di Tengah Jalan Ciledug

Kompas.com - 09/01/2023, 13:36 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Masih ada saja masyarakat yang tetap membuang sampah di tengah jalan raya dekat Kali Parung Serab, Kecamatan Ciledug.

Mereka membuang sampah usai petugas gabungan yang berjaga di posko pantau sampah  pulang.

Sebagai informasi, beberapa waktu lalu sempat ramai persoalan sampah berjejer saat malam hingga menjelang pagi hari di tengah Jalan Raden Patah, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

Merespons hal itu, Pemerintah Kota Tangerang akhirnya membuat posko pantau pembuangan sampah di sekitar lokasi.

Baca juga: Tak Ada Lagi Jejeran Sampah di Jalan Raden Patah Ciledug usai Petugas Dirikan Posko Pantau

Posko tersebut dijaga oleh sekitar 10-15 orang yang tergabung dari Seksi Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat (Trantib) Kecamatan Ciledug, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang, serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang.

"Iya ini kami berjaga dari jam tujuh malam (19.00 WIB) sampai sekitar jam satu jam dua pagi (01.00 - 02.00 WIB)," kata Mulyadi, salah satu anggota Trantib yang ikut berjaga di pokso pada Minggu (8/1/2023).

Menurut Mulyadi, petugas gabungan sudah mendirikan posko sejak Kamis (5/1/2023) malam. Mereka diinstruksikan berjaga di lokasi tersebut, tetapi tidak ditentukan sampai kapan.

Baca juga: Warganya Buang Sampah di Tengah Jalan Ciledug, Camat Pondok Aren Keluarkan Surat Edaran

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Minggu (8/1/2023), saat para petugas gabungan tersebut pulang dari posko pantau tersebut, terlihat ada sebuah kantong plastik merah berada di tengah jalan seberang posko pantau tersebut.

Pemandangan sampah kantong plastik merah itu terlihat di lokasi sekitar pukul 01.16 WIB.

Kantong plastik merah itu tepat berada di dekat tulisan larangan membuang sampah sembarangan.

Kantong sampah merah itu berisikan sampah-sampah rumah tangga. Ada kertas berwarna coklat yang biasa digunakan untuk membungkus makanan, sisa-sisa makanan seperti nasi dan lauknya, kantong-kantong plastik yang lebih kecil dari plastik merah dan lain sebagainya.

Baca juga: Sampah Berbaris di Tengah Jalan, Camat Ciledug Enggan Sediakan TPS karena Alasan Ini...

Sekitar satu jam sebelumnya, jalan sepanjang 300 meter di lokasi itu steril dari sampah.

Tidak ada lagi sampah berjejer dan menumpuk di tengah jalan seperti beberapa hari sebelumnya sempat ramai diperbincangkan.

Akan tetapi, Jalan Raden Patah Kecamatan Ciledug itu cukup panjang. Ada sekitar 1-2 kilometer jalannya masih terlihat sampah di tengah jalan.

Tepatnya di depan area Pasar Lembang, Kecamatan Ciledug terlihat masih banyak jejeran sampah di sana malam tadi.

Tidak hanya itu, jalan Hos Cokroaminoto yang menjadi salah satu dari dua lokasi yang disorot beberapa waktu lalu juga masih bertumpuk sampah di tengah jalan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com