Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengantar Angela ke Peristirahatan Terakhir Bersama Anaknya dalam Satu Liang Lahad...

Kompas.com - 13/01/2023, 08:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah Angela Hindriati Wahyuningsih (54), korban mutilasi M Ecky Listiantho (34), sudah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Kamis (12/1/2023).

Pemakaman dilakukan melalui deretan persiapan yang sudah dimulai sejak jenazahnya masih berada di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Jenazah Angela dimakamkan bersama anaknya yang sudah lebih dahulu meninggal, Anna Laksita Leialoha, di Blok A II Unit Kristen.

Baca juga: Misteri Hilangnya Angela Selama Dua Tahun Belum Terpecahkan..

Kakak Angela, Turyono menjelaskan alasan adiknya dimakamkan satu liang lahad dengan putrinya yang meninggal pada 2018.

"Ya karena dalam masa hidup kan keponakan saya sama ibunya selalu bersama," kata Turyono saat dikonfirmasi, Kamis.

Misa requiem di RS Polri Kramatjati

Sebelum dimakamkan, jenazah Angela menjalani prosesi misa requiem di rumah duka RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Misa requiem atau dikenal juga dengan misa arwah adalah prosesi dalam ajaran agama Katolik yang dilakukan dengan berdoa sebelum pemakaman, agar jiwa orang yang telah meninggal dunia mendapat kedamaian yang kekal.

Peti mati Angela dihiasi rangkaian bunga berwarna putih.

Rangkaian bunga diletakkan tepat di atas peti mati, di bawah di kaki peti, serta di sekitar ruangan.

Baca juga: Menengok Kembali Tragisnya Kematian Angela dan Anaknya, Kini Dimakamkan di Liang Lahad yang Sama

Di luar ruangan, Rumah Duka A dihiasi oleh dua buah karangan bunga bertuliskan pesan duka cita.

Misa dimulai pada pukul 10.23 WIB secara tertutup, hanya pihak keluarga yang bisa masuk ruangan.

Dari luar ruangan, terdengar nyanyian rohani dari seluruh keluarga Angela yang tengah berduka.

Dibawa ke TPU Kampung Kandang

Jenazah korban Angela diberangkatkan dari rumah duka untuk dimakamkan di TPU Kampung Kandang pada pukul 11.52 WIB.

Sebelum peti mati Angela dibawa dengan mobil ambulans, pihak keluarga melakukan tradisi brobosan.

Peti itu diangkat oleh empat orang tepat di depan rumah duka.

Setiap keluarga dan kerabat Angela yang datang ke rumah duka melakukan brobosan pada peti Angela.

Dilansir dari Kompas.com yang ditayangkan pada Minggu (15/8/2021), tradisi brobosan adalah ritual yang dilakukan oleh masyarakat Jawa ketika ada kerabat atau keluarga meninggal dunia. Dalam ritual ini, keluarga akan berjalan di bawah keranda atau peti jenazah.

Baca juga: Keluarga Angela Korban Mutilasi Curiga Ecky Dekati Korban Buat Kuasai Harta

Tiba di TPU Kampung Kandang

Jenazah Angela tiba sekitar pukul 12.32 WIB dibawa dengan mobil ambulans.

Peti jenazah Angela dikeluarkan oleh keluarga dan kerabat yang hadir, lalu diletakkan di atas liang lahad putrinya.

Proses pemakaman jenazah Angela diawali dengan doa.

Proses pemakaman yang dilakukan pada pukul 13.00 WIB diiringi isak tangis keluarga dan kerabat yang hadir di TPU Kampung Kandang.

Kesedihan keluarga kian menjadi saat peti jenazah Angela dimasukan ke dalam liang lahad putrinya.

Baca juga: Keluarga Angela Korban Mutilasi di Bekasi Sempat Melakukan Tradisi Brobosan sebelum Pemakaman, Apa Itu?

Salah satu wanita lanjut usia mengenakan baju putih lalu mendekat ke arah pendeta yang mengiringi proses pemakaman.

Wanita itu berurai air mata seraya melihat prosesi penurunan jenazah Angela ke dalam liang lahad.

"Selamat jalan adikku ke rumah Bapa, menuju surga," kata perempuan tersebut.

Peti jenazah Angela diturunkan perlahan ke dalam liang lahad. Tak lama kemudian petugas pemakaman menutupnya dengan tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com