Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Jenazah Korban Dugaan Keracunan di Bekasi Telah Diserahkan ke RS Polri

Kompas.com - 13/01/2023, 16:58 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Tiga jenazah yang menjadi korban dugaan keracunan di wilayah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, telah diserahkan ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Humas RSUD Bantargebang Sandy Romadoni Jaya mengatakan, tiga jenazah itu diserahkan tak lama setelah korban ketiga dinyatakan meninggal dunia.

"Memang saat ini sudah tiga orang yang meninggal untuk pasien yang diduga keracunan. Jam 01.00 dini hari tadi, tiga jenazah tersebut sudah dibawa ke RS Polri," ujar Sandy saat dihubungi, Jumat (13/1/2023).

Baca juga: Kondisi Terkini 2 Korban Diduga Keracunan di Bekasi: Pasien Anak Membaik, Pria Dewasa di ICU

Sementara untuk dua orang korban yang masih selamat, terus mendapat perawatan intensif.

Sandy menyebutkan, mereka yang selamat merupakan pria dewasa dan seorang anak perempuan.

Untuk pasien anak dinyatakan terus menunjukkan perkembangan yang baik, sementara pria dewasa masih terus dirawat di intensive care unit (ICU).

"Ada satu dewasa di ICU, sementara yang ini (bocah perempuan) masih di ruang rawat inap, sudah membaik, sudah main handphone," ucap Sandy.

Baca juga: Misteri Keracunan Satu Keluarga di Bekasi, 2 Orang Tewas dan 3 Lainnya Dirawat

Meski telah membaik, anak perempuan tersebut belum bisa diajak berbicara. Pihak RS Bantargebang juga menyebut bahwa kondisi psikologis anak masih terlihat syok.

Dihubungi secara terpisah, Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengonfirmasi bahwa satu orang yang kembali meninggal dunia.

Dengan ini, total korban yang meninggal dunia dari peristiwa dugaan keracunan itu menjadi 3 orang.

"Iya (bertambah satu). Yang ibunya meninggal dunia," ujar Erna saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/1/2023).

Baca juga: Bertambah Satu, Korban Meninggal akibat Keracunan di Bekasi Jadi 3 Orang

Diketahui, korban meninggal dunia pada Kamis (12/1/2023), tidak lama setelah ia dirawat secara intensif.

Adapun peristiwa dugaan keracunan itu terjadi pada Kamis (12/1/2023) pagi. Sebanyak 5 orang ditemukan tergeletak lemas. Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh warga yang curiga dengan aktivitas tak wajar.

Sebab, para penghuni kontrakan yang baru menempati selama 2 minggu di rumah tersebut tidak keluar ketika dipanggil oleh tetangga.

Ketika dihampiri, warga justru menemukan ada 5 orang yang tergeletak.

Empat diantaranya ditemukan dalam kondisi mulut berbusa, sedangkan satu orang yang masih bocah, ditemukan tergeletak lemas.

"Awalnya dipanggil, enggak keluar. Pas ditemuin, itu pintu sudah terbuka, ternyata sudah enggak sadarkan diri," ujar pemilik kontrakan, Erti (60), di lokasi kepada awak media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Megapolitan
Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Megapolitan
Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Megapolitan
Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Megapolitan
Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Megapolitan
Ditanya soal PKS Usung Anies di Pilkada Jakarta, Demokrat Prioritaskan Koalisi Indonesia Maju

Ditanya soal PKS Usung Anies di Pilkada Jakarta, Demokrat Prioritaskan Koalisi Indonesia Maju

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com