JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap dua pelaku pembegalan pedagang ponsel di depan pintu keluar Kampus Yarsi, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Gunarto menjelaskan, aksi begal yang menewaskan korban berinisial KSD (19) itu, diduga dilakukan oleh delapan pelaku.
Sebanyak dua orang telah ditangkap, sedangkan empat pelaku lainnya masih dalam pengejaran oleh penyidik gabung Polres Metro Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya.
"Dua orang sudah kami amankan. Masih ada enam orang lagi dari keterangan pelaku. Sekarang masih DPO," ujar Gunarto saat dikonfirmasi, Rabu (18/1/2023).
Baca juga: Pria Berhelm Ditemukan Tewas Telungkup di Cempaka Putih, Diduga Korban Begal
Gunarto belum menjelaskan secara terperinci lokasi penangkapan maupun identitas kedua pelaku begal tersebut.
Dia hanya mengatakan bahwa dua orang yang tertangkap berperan sebagai joki.
Sedangkan enam pelaku yang masih buron, lanjut Gunarto, berperan menusuk korban menggunakan senjata tajam, hingga merampas sepeda motor.
"Kami belum memeriksa secara keseluruhan. Tapi untuk dua orang yang diamankan ini perannya membawa (Joki). Untuk sisanya ini perannya ada yang mengambil sepeda motor, ada yang menusuk," ungkap Gunarto.
Kini, penyidik masih mendalami keterangan kedua pelaku dan melakukan pengembangan untuk menangkap enam orang lainnya.
Baca juga: Polisi: Pria Berhelm di Cempaka Putih Tewas Dibegal Usai COD Ponsel di PGC
Diberitakan sebelumnya, Pria berinisial KSD (19) ditemukan tewas dengan kondisi tubuh telungkup dan masih mengenakan helm di depan pintu keluar Kampus Yarsi, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Sabtu (31/12/2022) malam.
Penyidik kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari situ, penyidik mendapatkan informasi bahwa pemuda tersebut merupakan korban begal, karena motor korban tidak ada.
Kapolsek Cempaka Putih Kompol Bernard B Saragih menjelaskan bahwa dari hasil penyelidikan diketahui korban merupakan pedagang ponsel secara daring.
Pada saat kejadian, korban baru selesai bertemu dengan pembeli ponselnya dan melakukan transaksi cash on delivery (COD).
"Korban pedagang HP online. Jadi kemarin itu berdasarkan itu dia lagi janjian sama seseorang di PGC. Mau jual HP, ada yang mau beli," ujar Bernard saat dikonfirmasi, Senin (2/1/2023).
Baca juga: Saat Aksi Begal di Jantung Ibu Kota Bikin Was-was, Pelaku Tak Segan Bunuh Korban
Setelah selesai melakukan COD, kata Bernard, korban pun langsung meninggalkan kawasan PGC. Saat di perjalanan, korban diduga dibegal dan diambil sepeda motornya.
"Setelah diantar itu, sudah transaksi dia balik. Pas mau balik itu di jalan itulah (dibegal)," kata Bernard.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.