Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kak Seto Bakal Datangi Rumah Balita Korban Pencabulan di Marunda

Kompas.com - 19/01/2023, 11:42 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menyoroti kasus dugaan pencabulan balita berinisial AN (3) di Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Oleh karena itu, dia bakal mendatangi Polres Metro Jakarta Utara hari ini untuk mengawal kasus tersebut.

"Nanti sekitar jam 12.30 WIB saya akan merapat ke Polres Jakarta Utara," kata pria yang akrab disapa Kak Seto melalui pesan singkat, Kamis (19/1/2023).

Kak Seto menuturkan, bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan berkait dugaan kasus pencabulan anak itu. Kak Seto juga menyatakan siap mendampingi korban.

Baca juga: Selidiki Dugaan Balita Dicabuli di Rusun Marunda, Polisi Tunggu Hasil Visum Korban

"Kami akan coba monitor ke sana. Saya akan coba pantau ke Jakarta Utara, ke Kapolres untuk mengawal kasusnya. Kami akan koordinasi juga dengan Polres Jakarta Utara," sebut Kak Seto.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, korban AN sudah ditangani oleh psikolog. Kak Seto pun berencana menyambangi kediaman korban di Rusunawa Marunda, usai berkoordinasi dengan kepolisian.

"Nanti ke Polres dulu, setelah itu baru ke TKP (Rusunawa Marunda)," pungkas Kak Seto.

Sebelumya, polisi menyelidiki dugaan pencabulan terhadap AN yang terjadi pada Kamis (12/1/2023).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, penyidik masih menunggu hasil visum korban.

Baca juga: Balita Korban Dugaan Pencabulan di Rusun Marunda Dilanda Ketakutan

"(Kasus) masih diperiksa di unit PPA Polres. Update-nya nanti kami sampaikan," ujar Febri saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/1/2023).

Saat ditanya berkait identitas pelaku, Febri menyampaikan bahwa polisi juga masih mendalami hal itu. Febri menerangkan, bahwa ada indikasi korban dicabuli. Namun, penyidik masih menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

"(Terduga pelaku) masih dalam lidik. Seperti itu (ada indikasi pencabulan), sambil kami menunggu hasil visumnya," imbuh Febri.

Dihubungi secara terpisah, ibu korban bernama Ida (31) mengatakan anaknya sempat mengeluhkan sakit di area kemaluannya.

Namun Ida mengaku tidak begitu menggubris omongan anaknya itu. Setelah AN menghilang dari kediaman mereka di Rusunawa Marunda, Ida pun menaruh perhatian penuh terhadap apa yang diucapkan anaknya.

Baca juga: Lautan Sampah Penuhi Pesisir Marunda Kepu Sulit Dibersihkan, Petugas Minta Disediakan Alat Berat

Tak berapa lama dicari, AN ditemukan di jembatan arah Si Pitung, Jakarta Utara sekitar pukul 15.24 WIB.

"Keluhannya sakit dia bilang 'Mah mem (kemaluan) aku berdarah. Tapi pas saya lihat enggak berdarah," ucap Ida.

Ida sendiri tak mengetahui siapa pelaku yang diduga mencabuli anak perempuannya. Kepada Ida, AN berkata bahwa kemaluannya dimasukkan oleh kemaluan pria yang ia tidak kenal. Ida menduga, bahwa kejadian pencabulan itu terjadi di Blok A3, Rusunawa Marunda.

“Dia bilang enggak kenal (pelaku), kakak katanya,” tutur Ida.

Sebelum melapor ke Polres Metro Jakarta Utara, Ida membawa AN ke puskesmas setempat. Menurut dokter puskesmas, ada indikasi bahwa anak Ida mengalami pencabulan.

Dia langsung melaporkan apa yang dialami anaknya ke kantor polisi pada Kamis malam. Bersama dengan penyidik mereka menuju ke RSCM untuk melakukan visum guna memperjelas dugaan pencabulan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com