JAKARTA, KOMPAS.com - Minyak goreng bersubsidi besutan pemerintah, Minyakita, kini mulai sulit ditemukan di pasaran.
Kalaupun ada, harganya sudah jauh di atas ketentuan, yakni Rp 14.000 per liter.
Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan meluncurkan Minyakita pada 6 Juli 2022 untuk mengatasi kenaikan harga minyak yang pada saat itu sempat menyentuh harga Rp 25.000 per liter.
Seorang pemilik warung di Jatimakmur, Bekasi, Jawa Barat, bernama Halimah mengatakan bahwa Minyakita sudah langka sejak beberapa minggu lalu.
Kelangkaan ini terutama pada Minyakita kemasan satu liter. Di warung Halimah, saat ini hanya tersisa Minyakita ukuran 2 liter yang dibanderol dengan harga Rp 32.000.
"Minyakita ini memang sudah langka dan harga dari sananya sudah naik," ujar dia saat ditemui Kompas.com, Rabu (8/2/2023).
Baca juga: Minyakita Langka dan Harga Naik, Stok di Bulog Cabang Tangerang Kosong
Kelangkaan minyak goreng bersubsidi dengan merek Minyakita ini diduga salah satunya disebabkan oleh penimbunan yang baru-baru ini terungkap.
Sebanyak 500 ton atau 555.000 liter Minyakita ditemukan menumpuk di salah satu perusahaan di lahan Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Minyak yang ditemukan di dalam gudang PT Bina Karya Prima (BKP), Cilincing, itu ternyata sudah diproduksi sejak Desember 2022.
Hingga Februari 2023, minyak goreng subsidi tersebut nyatanya belum didistribusikan.
Ratusan ton minyak goreng itu pun kemudian disegel oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN) Kementerian Perdagangan.
Baca juga: MinyaKita Langka, Warga: Di FB Saya Lihat Banyak yang Jual, tetapi di Sekitar Sini Susah...
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.