Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKS di Jakarta Tidak Melulu Warga Ibu Kota, tapi Juga Pendatang

Kompas.com - 17/02/2023, 12:44 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) DKI Jakarta Arifin mengatakan bahwa pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) nyatanya tidak melulu warga Ibu Kota. Sebagian di antaranya merupakan warga pendatang.

Hal itu dikatakan Arifin berdasarkan data hasil penindakan PPKS yang dilakukan di sejumlah wilayah di Jakarta.

"Karena berdasarkan data yang kami lakukan, tidak semua yang kami jangkau itu orang Jakarta, ada beberapa juga orang dari luar DKI," ujar Arifin kepada wartawan, Jumat (17/2/2023).

Menurut Arifin, tidak ada larangan bagi warga di daerah untuk datang ke Jakarta. Hanya saja, ia meminta warga pendatang agar memikirkan matang-matang di mana mereka akan tinggal setelah berada di Jakarta.

Baca juga: Pengamen hingga Manusia Gerobak di Jakpus Dirazia Satpol PP, Akan Dipulangkan ke Kampung Halaman

"Kalau manusia gerobak tidurnya di mana-mana, di jalan. Kan membuat Jakarta tidak teratur, tidak tertib, jadi kumuh," kata Arifin.

"Tidurnya di atas trotoar-trotoar jalan, kan itu juga tidak tepat," sambung Arifin.

Sebelumnya, Petugas Satpol PP DKI Jakarta menggelar Operasi Penjangkauan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang tersebar di wilayah Ibu Kota jelang Ramadhan 2023.

Dalam operasi yang dilakukan sejak 9 hingga 15 Februari 2023, Satpol PP menjaring 464 PPKS dari sejumlah wilayah DKI Jakarta.

"Dari tanggal 9 sampai dengan 15 (Februari) kemarin, totalnya itu ada 464 PPKS yang sudah dijangkau," ujar Arifin.

Baca juga: Jelang Ramadhan, 464 PPKS di Jakarta Terjaring Satpol PP

Arifin mengatakan, mulai dari mulai manusia gerobak, manusia silver, pengamen hingga beberapa lainnya, merupakan PPKS yang terjaring Satpol PP dalam operasi itu.

Operasi penertiban oleh Satpol PP tersebut dilakukan menjelang Ramadhan 2023, yang umumnya banyak PPKS bermunculan setiap bulan suci tiba.

"Makannya itu sebelum bulan puasa ini, kami melakukan Operasi Penjangkauan PPKS," kata Arifin.

Sejumlah PPKS yang terjaring dalam operasi telah diserahkan kepada Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta untuk dilakukan pembinaan dan pelayanan kesejahteraan sosial.

"Apa akan ada pembinaan oleh teman-teman Dinas Sosial itu ada di panti. Apa nanti juga ada kebijakan pemulangan ya itu juga ada di Dinas Sosial ketika di lakukan assessment," ucap Arifin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com