JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan bakal meningkatkan infrastruktur di Jakarta guna mendukung rencana menjadi kota bisnis, ekonomi dan pariwisata setelah nanti tidak lagi menjadi Ibu Kota.
Untuk diketahui, Ibu Kota Negara akan pindah dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
"Ekonomi kan masuk ke global city. Global city ada penilaian infrastruktur, sarana prasarana, pengendalian inflasi lalu mengambil sebuah keputusan kebijakan. Itu kan kita harus jaga," ujar Heru di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Jumat (24/2/2023).
Heru menjelaskan, ada beberapa aspek yang harus dipenuhi Pemprov DKI sebelum Jakarta benar-benar menjadi kota bisnis dan pariwisata. Salah satunya menurut dia, yakni pemenuhan kebutuhan dasar warga, air bersih, misalnya.
Baca juga: Ibu Kota Akan Pindah ke IKN, Jokowi: Jakarta Jadi Kota Bisnis dan Pariwisata
Mengenai persoalan air bersih, saat ini belum semua warga Jakarta bisa disebut telah mendapatkan suplai air bersih dengan mudah dan berbiaya murah.
"Infrastruktur harus bagus, salah satunya itu penanganan air bersih yang kami tingkatkan untuk kehidupan masyarakat berkegiatan ekonomi. Kami juga harus bisa memfasilitasi itu semua," ucap Heru.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa saat ini kondisi DKI Jakarta sudah sangat padat dan macet.
Meski demikian, menurut dia, pemerintah akan terus memperbaiki Jakarta untuk menjadi kota bisnis, ekonomi, dan pariwisata.
"Jakarta sendiri sudah sangat padat. Sangat macet," kata Jokowi ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Muktamar XVIII PP Muhammadiyah di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (22/2/2023).
Baca juga: Jokowi Berharap IKN Jadi Ibu Kota yang Tak Dimiliki Negara Lain di Dunia
"Tetapi, Jakarta tetap akan terus kita perbaiki dan menjadi kota bisnis, kota pariwisata, kota ekonomi, dan Nusantara menjadi kota pemerintahan," lanjutnya.
Jokowi menjelaskan, pemindahan Ibu Kota Negara RI dari Jakarta ke IKN bukan merupakan gagasan dirinya.
Namun, hal tersebut sudah menjadi pemikiran Presiden pertama RI Soekarno (Bung Karno) sejak dekade 1960-an.
"Yang perlu saya ingatkan bahwa kita pindah ke IKN Nusantara ini juga bukan gagasan saya. Endak," tegasnya.
"Ini sudah sejak Bung Karno tahun 1960 Bung Karno sudah akan memindahkan ibu kota (dari) Jakarta ke Kalimantan, yaitu di Palangkaraya," ungkap Jokowi.
Berdasarkan gagasan tersebut, kata Jokowi, pemerintah melakukan kajian di titik mana lokasi terbaik untuk memindahkan ibu kota negara.
Baca juga: Jokowi: Komitmen terhadap Lingkungan Dimulai dari IKN, Jangan Ada yang Meragukan