Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu yang Lumpuh Usai Operasi Caesar Lapor ke Kemenkes, Pihak RS: Mohon Hormati Putusan MKDKI dan Pengadilan

Kompas.com - 03/03/2023, 12:47 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pihak rumah sakit di Ciputat, Tangerang Selatan, memberikan tanggapan terkait laporan Yuliantika, ibu yang lumpuh usai operasi caesar, ke Kementerian Kesehatan RI.

Pada 2020, Yuliantika membuat laporan pertama ke Kemenkes. Tahun ini, ia kembali membuat laporan karena pihak RS dinilai lepas tangan.

Joni, kuasa hukum pihak RS mengatakan sudah ada putusan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) dan PN Tangerang yang menyatakan bahwa tidak ada malapraktik terhadap Yuliantika.

Baca juga: Tegaskan Tak Ada Malapraktik Operasi Caesar hingga Bikin Lumpuh, Pihak RS: Sudah Ada Putusannya

"Mereka yang mengadu dan menggugat, lantas ada putusan MKDKI dan PN Tangerang, hormati lah kedua putusan tersebut," jelas Joni, kuasa hukum pihak RS, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

Dengan demikian, pihak RS membantah tuduhan malapraktik dalam proses persalinan caesar yang dilalui Yuliantika pada 2020.

"Lagi pula sama sekali tidak terbukti pelanggaran disiplin kedokteran, ataupun tuduhan malapraktek medis," imbuh dia.

Joni meminta agar tidak menyebarkan informasi yang bukan sebenar-benarnya dan berbeda dari putusan-putusan hukum.

"Kedua putusan tersebut telah bersifat final dan mengikat. Kami hormati putusan hukum yang ada," kata Joni.

Baca juga: RS di Cipete Bantah Pernyataan Ibu yang Lumpuh Usai Operasi Caesar: Tidak Ada Anestesi 12 Kali!

Sebelumnya, Sri Suparyanti selaku kuasa hukum Yuliantika mengatakan, kelumpuhan kliennya diakibatkan tindakan medis yang dilakukan RS tempat kliennya melahirkan.

Sri mengatakan kliennya mendapatkan suntikan anestesi spinal sebanyak 12 kali, yang seharusnya cukup dilakukan 3 sampai 4.

Apabila suntikan tidak berhasil, maka dilakukan suntikan anestesi umum, bukan justru dilanjut hingga 12 suntikan.

"Tapi kan kondisinya habis operasi begitu, jadi ini kan treatment-nya, intinya harus ada pertanggungjawaban dong," tegas Sri Suparyanti pada Kamis (2/3/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com