JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga Kampung Tanah Merah, Juminten (50) menolak wacana relokasi dari wilayahnya.
Sebelumnya, muncul usulan relokasi warga Tanah Merah di sekitar Depo Pertamina Plumpang ke rumah susun.
Kalaupun direlokasi dan dipindahkan ke rumah susun, menurut dia, hal tersebut justru merugikan masyarakat.
Baca juga: Cerita Warga Tanah Merah Dekat Depo Plumpang, Berkonflik dengan Pertamina sejak 1970
"Ya percuma, nanti cuma tiga bulan doang gratis, ke depannya bayar lagi. Kalau di sini kan kami enggak bayar," kata Juminten saat ditemui Kompas.com pada Selasa (7/3/2023).
Juminten mengaku, ia tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk membayar uang sewa rumah susun nantinya.
Hal senada juga disampaikan oleh Sitiah (45). Dia yang tinggal tepat di balik tembok Depo Pertamina Plumpang ini memilih untuk bertahan.
"Enggak mau di rusun, maunya di sini," ucap Sitiha.
Sitiha kemudian berpendapat, pemerintah sebaiknya mempercepat pemindahan Depo Pertamina ke lahan yang dimiliki PT Pelindo (Persero).
Baca juga: Saat Warga Tanah Merah Menolak Digusur, Lega Depo Pertamina Plumpang Akan Dipindah
Pasalnya, Sitiha mengaku masih mengalami trauma usai kebakaran hebat Depo Pertamina yang turut merembet ke pemukiman warga pada Jumat (3/3/2023).
Kebakaran itu menyebabkan 19 warga tewas dan 49 orang lainnya luka-luka.
"Iya penginnya Pertamina yang pindah. Kalau memang Pertamina yang harus pindah, ya jangan lama-lama. Kita juga trauma kan. kalau ada apa-apa ya trauma," kata Sitiha.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, TBBM Plumpang akan dipindahkan ke lahan lain milik PT Pelindo (Persero).
Kawasan yang disiapkan Pelindo tersebut akan siap dibangun TBBM pada akhir tahun 2024.
Baca juga: Sambut Baik Relokasi TBBM Plumpang, Warga Tanah Merah: Lebih Baik Depo di Tempat Lebih Aman
Mantan Presiden Inter Milan itu juga akan menyiapkan buffer zone atau zona aman di sekitar TBBM dan kilang-kilang Pertamina di seluruh Indonesia.
Sehingga, zona aman ini tidak hanya disiapkan di sekitar TBBM Plumpang, melainkan juga ada di sarana vital lainnya.