Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mario Dandy Aniaya D, Sosiolog: Bentuk Protes Hidup dan Cara Mencari Perhatian

Kompas.com - 07/03/2023, 21:54 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosiolog Universitas Gadjah Mada, AB Widyanta mengatakan bahwa kekerasan yang dilakukan oleh remaja memiliki kecenderung sebagai bentuk protes dan cara mereka mencari perhatian.

Hal ini disampaikan Abe, demikian AB Widyanta disapa, menyinggung kasus penganiayaan Mario Dandy Satrio, putra Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo.

Sebagaimana diketahui, Mario menganiaya D (19), sehingga korban dirawat di rumah sakit dan mengalami koma.

"Kekerasan itu bisa disebut sebagian bagian dari protes hidup mereka, tapi juga tanpa sadar mereka juga melakukan hal-hal yang dia sendiri gak ngerti salahnya di mana," ujar Abe kepada Kompas.com, Selasa (7/3/2023).

Baca juga: Anak Pejabat Ditjen Pajak Lakukan Penganiayaan, Sosiolog: Harta Kekayaan Bisa Berpengaruh ke Tindak Kekerasan

Menurut Abe, saat melakukan protes hidup, para remaja cenderung berbuat sesuatu yang tanpa mereka sadari justru merupakan tindakan buruk.

Tindakan mereka itu juga didorong dengan keinginan untuk mendapatkan perhatian dari orangtuanya, keluarga, teman-teman dan orang-orang lain di sekitarnya.

Tindakan yang mereka lakukan itu, kata Abe, tidak lagi mempedulikan nilai positif atau negatif.

"Lalu kemudian (tidak peduli nilai-nilai dasar perilaku) itu yang membuat ke masabodohan itu tambah lagi distimulasi untuk berani melakukan segala sesuatu yang menarik perhatian orang itu, ya tentu brutal pasti," jelasnya.

Baca juga: Shane Lukas Sebut Mario Dandy Sudah Rencanakan Penganiayaan terhadap D sejak Januari

Namun, kata Abe, semua tindakan buruk seperti kekerasan, tidak sepenuhnya bentuk kesalahan remaja, namun juga ada faktor kekeliruan orangtua bersangkutan.

"Nah, saya tidak melihat bahwa anak-anak remaja ini pelaku sepenuhnya saat mereka melakukan kekerasan yang mesti berkaca dan kritik atas anak remaja kita melakukan seperti ini adalah orang-orangtua yang seringkali tidak memberikan ruang dan tempat kreatif," jelasnya.

Selain itu, para orangtua juga harusnya memberikan tempat tumbuh yang baik bagi anak-anak dan remaja

"Maka mereka (para remaja) ini walaupun pelaku kekerasan, mereka ini adalah korban dari pelaku pendidikan yang tidak memadai bagi pertumbuhan mereka," tuturnya.

Baca juga: Mario Dandy Jalani Pemeriksaan Perdana Kasus Penganiayaan D Usai Jeratan Pasal Diubah

Terkait kasus Mario menganiaya D, Abe menjelaskan para tersangka tindak kekerasan sangat mungkin saling memengaruhi sehingga mengakibatkan kekerasan itu terjadi.

"Saat ini kan ada tersangka-tersangka baru dalam kasus ini, tetapi saya tidak tahu, apakah keterlibatan tersangka-tersangka baru itu ternyata ikut ambil bagian untuk membikin pengaruh bagi pelaku yang melakukan pemukulan," ujarnya.

Ia menjelaskan, keterlibatan tersangka-tersangka baru itu perlu diperdalami lebih lanjut, untuk dapat menegakkan hipotesis dari narasi-narasi yang beredar.

Salah satunya mengenai benar atau tidak para tersangka telah mengompori atau mendorong pelaku untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap korban.

Adapun, tersangka lain dalam kasus ini adalah Shane Lukas yang merupakan teman Mario.

Sementara itu, pacar Mario berinisial AG juga telah ditetapkan sebagai pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com