Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Ledakan, Kepulan Asap dari KRL Disebabkan Gangguan pada Sarana

Kompas.com - 25/03/2023, 15:34 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan memastikan, kepulan asap dari kereta rel listrik (KRL) bukan karena adanya ledakan.

Leza mengatakan, asap tersebut muncul karena adanya kendala pada sarana Commuterline Nomor 4119 relasi Bogor-Jakarta Kota itu.

"Adanya kendala sarana," ujar Leza singkat saat dikonfirmasi pada Sabtu (25/3/2023).

Baca juga: Video Viral KRL Bogor-Citayam Keluarkan Asap Tebal, KAI Commuter: Tidak Ada Ledakan

Namun, saat ditanya mengenai sarana apa yang mengalami kendala itu, Leza tidak menjelaskan secara detail.

Ia kembali mempertegas bahwa perjalanan KRL terganggu bukan karena ledakan tetapi karena gangguan pada sarana.

"Ada gangguan di sarananya," ucap Leza.

Video yang memperlihatkan sejumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) berhamburan keluar untuk menuju peron beredar di media sosial.

Video yang memperlihatkan detik-detik penumpang KRL tersebut diunggah akun Instagram @lensa_berita_jakarta pada Sabtu (25/3/2023).

Baca juga: Kisah Seorang Ibu Melahirkan di Stasiun Duri Usai Kontraksi di KRL…

Dalam keterangan video itu disebutkan bahwa telah terjadi ledakan di KRL lalu mengeluarkan asap. Kondisi tersebut terjadi di Stasiun Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat.

Leza membantah soal informasi ledakan yang dikabarkan oleh media sosial tersebut.

"Tidak ada ledakan," kata Leza.

Perjalanan KRL lintas Bogor-Citayam itu sebelumnya disebut mengalami kendala operasional imbas padamnya listrik aliran atas (LAA).

Kendala terjadi pada satu jalur lintas yang menuju arah Jakarta Kota dan ada juga kendala sarana commuterline Nomor 4119 relasi Bogor-Jakarta Kota itu.

Baca juga: Aturan Buka Puasa di Dalam KRL, MRT Jakarta, dan TransJakarta Selama Ramadhan 2023

"Saat ini perjalanan commuterline pada lintas tersebut kembali normal," kata Leza.

Selama proses evakuasi dilakukan, terjadi kelambatan tujuh perjalanan commuterline relasi Bogor-Jakarta Kota selama 20 hingga 30 menit.

"KAI Commuter juga melakukan pemeriksaan awal terhadap sarana commuterline nomor 4119, yang kemudian dijalankan kembali hanya sampai Stasiun Depok untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan di Dipo Depo," kata Leza.

"Seluruh pengguna commuterline nomor 4119 seluruhnya dialihkan ke rangkaian pengganti yang sudah tersedia di Stasiun Depok," tambah Leza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com