Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Penghuni Rusun Bambu Apus Belum Mengetahui Unit yang Akan Dihuni

Kompas.com - 02/04/2023, 14:20 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sutarman (55), calon penghuni Rusun Sentra Mulyajaya di Bambu Apus, Jakarta Timur, mengaku belum mengetahui unit mana yang akan dia tempati.

"Di sini belum tahu tinggal di unit dan lantai berapa, saya mungkin di lantai agak-agak di atas," ujar dia kepada Kompas.com, Minggu (2/4/2023).

Adapun rusun lima lantai dan 93 unit di Cipayung ini dikhususkan bagi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS).

Kalangan yang bisa menghuni rusun dengan harga sewa Rp 10.000 itu meliputi tunawisma, pengemis, pemulung, gelandangan, dan sebagainya.

Baca juga: Seputar Rusun Tunawisma di Cipayung, Harga Sewa Rp 10.000 dan Tak Boleh Dihuni Sembarang Orang

Sutarman menjelaskan, ia tidak mungkin ditempatkan di Lantai 1. Sebab, beberapa unit di sana diperuntukkan bagi lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas.

Namun, ia melanjutkan, ada kemungkinan ia menetap di unit yang tidak terlalu tinggi.

Khususnya, jika anak pertamanya sudah diizinkan untuk pulang dari balai rehabilitasi Phala Martha di Sukabumi.

"Kalau anak saya yang pertama dikembalikan dari Phala Martha, dia mungkin akan bergabung (di rusun)," ujar Sutarman.

"Dia kan salah satu penyandang disabilitas. Jadi artinya, mungkin (unit yang akan dihuni) enggak terlalu tinggi karena berbahaya buat dia," imbuh dia.

Baca juga: Sewa Rusun Tunawisma di Cipayung Cuma Rp 10.000, Mensos Risma Wanti-Wanti Jangan Dipindah Tangan!

Saat ini, Sutarman masih tinggal di Balai Mulyajaya. Ia belum mengetahui kapan bisa mulai bermukin di rusun.

Menurut dia, ada kemungkinan proses pindah tempat tinggal para calon penghuni rusun dilakukan secara bertahap.

"Proses pemindahannya mungkin bertahap, masih belum tahu kapan. Yang penting kami sudah (berkesempatan akan tinggal) di sini," terang Sutarman.

Sebagai informasi, Menteri Sosial Tri Rismaharini meresmikan Rusun Sentra Mulyajaya di Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, pada Jumat (31/3/2023).

Rusun untuk PPKS itu dibangun di atas lahan seluas lebih kurang 21.843 meter persegi.

Secara bangunan, Rusun Sentra Mulyajaya memiliki luas 8.367 meter persegi ini. Rusun ini memiliki lima lantai yang terdiri dari 93 unit.

Baca juga: Tinggal di Rusun, Tunawisma Diberi Modal untuk Buka Usaha

Sebanyak 91 unit merupakan unit standar, sementara dua unit lainnya khusus untuk penyandang disabilitas.

Seluruh unit merupakan tipe 24 meter persegi yang telah dilengkapi beberapa perabot, yakni tempat tidur, lemari pakaian, kompor, gas 3 kilogram, kloset duduk, peralatan makan, serta kursi dan meja makan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com