Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Anak Petinggi Polri Diduga Tabrak Pemotor hingga Tewas, Polisi Disebut Sembunyikan Rekaman CCTV

Kompas.com - 03/04/2023, 04:54 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah kecelakaan maut yang melibatkan anak petinggi polri terjadi di Jalan Margasatwa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Minggu (12/3/2023) lalu.

Mobil Mercedes-Benz yang dikendarai anak petinggi polri berinisial MM (18) itu menabrak pemotor berinisial SB (19) hingga tewas.

Dalam perkembangan kasusnya, polisi disebut tidak transparan dan menyalahkan korban. Kompas.com merangkum sejumlah fakta soal kasus tersebut di sini:

Baca juga: Polisi Dianggap Tutupi CCTV Pelajar Tewas Ditabrak Mercedes-Benz Anak Petinggi Polri

Pengemudi Mercy tak bersalah

Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Bayu Marfiando mengatakan bahwa anak sang petinggi polri yang mengemudikan mobil Mercy itu tak bersalah.

Pasalnya, korban dikatakan menerobos lampu merah hingga kecelakaan maut itu terjadi.

"Kalau mau bicara siapa yang menyebabkan kecelakaan, tentu yang menerobos lampu merah (pemotor). Seandainya kami harus mencari siapa yang salah, yang salah itu pihak pengemudi motor," ujar Bayu saat dikonfirmasi, Minggu (2/4/2023).

Hal itu diutarakan Bayu usai memeriksa sejumlah saksi mata yang ada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Mobil yang dikemudikan MM terbukti tidak melanggar lalu lintas. MM berkendara sesuai jalurnya dan melewati perempatan tersebut saat lampu hijau.

Sementara SB yang berboncengan dengan MS (19) kedapatan menerobos perempatan tersebut meski lampu merah masih menyala.

"Betul (pemotor) menerobos lampu merah. Itu adalah keterangan saksi di lapangan," ungkap Bayu.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Polisi Dianggap Tutupi CCTV Pelajar Tewas Ditabrak Mercedes-Benz | Anak Petinggi Polri Pengemudi Mercedes-Benz Dianggap Tak Bersalah

Akibat kecelakaan itu, SB hingga kini masih dirawat di rumah sakit. Sementara itu, MS meninggal di TKP.

Polisi tak mau ungkap identitas MM

Di sisi lain, Bayu menolak untuk membeberkan identitas MM. Ia juga tidak mengonfirmasi bahwa MM adalah anak petinggi polri.

"Saya enggak tahu batasan anak petinggi Polri. Yang jelas (pengemudi Mercedes-Benz) betul anak polisi," ujar Bayu.

Lebih lanjut, ia menilai kepolisian berhak untuk tidak menyebarluaskan identitas MM.

“Kalau identitas pelaku ini kami tutupi, pelaku ini pelaku siapa? kami enggak pernah ngomong apa-apa perasaan (soal siapa pelaku dan korban) dan tidak ada kewajiban untuk ngomong hal ini ke media juga," ungkap dia.

Baca juga: Anak Petinggi Polri Pengemudi Mercedes-Benz Dianggap Tak Bersalah, Polisi: Pemotor yang Terobos Lampu Merah

Kejanggalan kasus

Kuasa hukum korban MS, Andi Muttaqien, mengatakan bahwa penyelidikan kasus yang dilakukan polisi sangat tidak transparan.

Ia juga mengungkapkan sejumlah kejanggalan dalam kasus tersebut. Polisi menurutnya memutarbalikkan fakta peristiwa kecelakaan.

"Penyelidikan yang dilakukan Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan terhadap kasus kecelakaan yang melibatkan klien kami sangat tidak transparan dan akuntabel, sehingga terkesan ada hal yang ditutup-tutupi," ujar Andi.

Menurut keterangan kakak korban, N, aparat kepolisian enggan memperlihatkan rekaman CCTV di lokasi kejadian secara lengkap.

"Kami enggak dikasih unjuk CCTV dari semua arah. Kami hanya diperlihatkan satu CCTV, itu pun enggak terlihat terjadinya benturan secara jelas. Di sana hanya terlihat bahwa telah terjadi peristiwa kecelakaan," ujar N.

Baca juga: Adiknya Tewas Tertabrak Mercedes-Benz Anak Petinggi Polri, Kakak Korban: Polisi Hanya Menyudutkan Kami

N mengatakan, lokasi kejadian itu memiliki CCTV di berbagai sudut. N akhirnya berasumsi bahwa polisi berusaha menutupi fakta sebenarnya.

Oleh karena itu, N mengaku bakal melaporkan kejadian kurang mengenakan ini ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri.

N ingin Propam Mabes Polri memeriksa jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Jakarta Selatan soal dugaan penyembunyian barang bukti CCTV.

"Kami mau ke Propam untuk mencari tahu itu, kenapa CCTV dari arah kanan dan kiri, sana-sini, itu enggak dikasih lihat ke kami," tegas N.

"Kalau dari keluarga itu, Senin kemungkinan kami akan mengadu ke Propam. Mungkin selanjutnya akan ke Kompolnas dan Komnas HAM," imbuh dia.

(Penulis : Dzaky Nurcahyo/ Editor : Ihsanuddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa 'Debt Collector' yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa "Debt Collector" yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com