Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkeberatan dengan Ganti Rugi yang Diminta Korban Kecelakaan Anak Petinggi Polri, Keluarga: Saya Tersinggung

Kompas.com - 03/04/2023, 14:46 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi mobil Mercedes-Benz bernama Maulana Malik Ibrahim (18) diduga menabrak sepeda motor yang dikendarai pelajar Syahlan Bayu Aji (19) dan ditumpangi Muhammad Syamil Akbar (19) di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Muhammad Syamil Akbar pun tewas dalam kecelakaan yang terjadi di Jalan Margasatwa Raya, tepatnya di perempatan lampu merah Kementerian Pertanian, Minggu (12/3/2023) dini hari itu.

Atas kecelakaan itu, keluarga korban disebut melayangkan sejumlah permintaan sebagai syarat untuk berdamai. Ibu dariMaulana, Ira Rayani Riswana, mengatakan bahwa keluarga korban memaksa untuk bertemu.

Baca juga: Keluarga Korban Kecelakaan Anak Petinggi Polri Disebut Minta Ganti Rugi Seharga Mercedes-Benz yang Dikendarai Pelaku

Ira akhirnya mengutus kuasa hukumnya untuk bertemu dengan keluarga MS. Dalam pertemuan itu, Ira menyebut keluarga MS melayangkan permintaan yang membuatnya tersinggung.

"Minta disekolahkan adiknya, minta bangun musala atas nama anak itu, minta diganti seharga Mercy. Rinciannya ada tuh, bikin selamatan sekian-sekian. Oh, saya tersinggung di situ," ungkap Ira, dilansir dari TribunJakarta.com, Senin (3/4/2023).

Ia menolak sejumlah permintaan tersebut. Sebab, ia mengaku tidak pernah mau untuk bernegosiasi. Pasalnya, ucap Ira, kecelakaan itu belum melalui penyeledikan dan penyidikan.

Lebih lanjut, Ira mengakui sempat memberikan sejumlah uang kepada keluarga MS sebagai tanda berbelasungkawa, bukan untuk berdamai.

"Dikasihlah uang tanda belasungkawa ya, bukan uang damai. Karena bapaknya minta untuk proses penguburan saja," kata Ira.

Baca juga: Kontradiksi Mercedes-Benz Anak Petinggi Polri Tabrak Pelajar, Pelaku Disebut Ugal-ugalan, tapi Polisi Salahkan Korban

Di sisi lain, ia mengingatkan bahwa peristiwa yang terjadi adalah kecelakaan, bukan arogansi, apalagi pembunuhan.

"Dan satu poin yang mesti dicatat, ini kecelakaan, bukan pembunuhan, bukan arogansi," ucap Ira.

Ira juga menyebutkan, anaknya sempat membawa kedua korban ke rumah sakit setelah terjadinya kecelakaan. Menurut Ira, anaknya membawa korban ke RS menggunakan taksi.

"Anak saya di bagasi taksi. MS di depan, SB di tengah. Anak saya di belakang. Anak saya yang masukin ke RS," ungkap dia.

Sementara itu, mobil Mercy yang dibawa disita polisi dan kini berada di kolong flyover Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, tepatnya di Pos Polisi Tanjung Barat.

"Nah, saksi yang nunggu mobil, yang ngangkat almarhum dan SB, sudah di BAI (Berita Acara Interview) Polres. Jadi semua sudah mengikuti proses," tambahnya.

Baca juga: Kuasa Hukum Korban Ungkap Kejanggalan Kasus Kecelakaan Mercedes-Benz Anak Petinggi Polri

Klarifikasi keluarga korban

Pada kesempatan lain, kakak Syamil yang berinisial N mengatakan, ganti rugi yang diminta itu senilai harga mobil yang digunakan Maulana saat kecelakaan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com