JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo tak menampik bahwa asap rokok dapat meningkatkan risiko stunting pada anak.
Menurut Hasto, wanita hamil yang terpapar asap rokok dapat mengalami tumbuh lambat dini pada bayinya.
"Ketika suaminya merokok dan itu merokoknya di dalam ruangan, otomatis akan terjadi (stunting), itu kalau istrinya hamil ya namanya janin tumbuh lambat di dalam," kata Hasto dalam sesi wawancara khusus dengan Kompas.com, Senin (3/4/2023).
"Ini salah satu faktornya adalah rokok. Dan dipastikan bahwa asap rokok dapat menyebabkan janin tumbuh lambat ini," sambung dia.
Baca juga: Cerita Kepala Puskesmas soal Jumlah Dokter Spesialis Anak yang Tak Sebanding dengan Kasus Stunting
Hasto mengatakan, dampak asap rokok menjadi salah satu faktor penyebab stunting itu juga sudah dimasukan dalam program BKKBN setiap melakukan sosialisasi.
"BKKBN kemarin itu memasukkan di dalam pertanyaan-pertanyaan (untuk perokok) bahwa, apakah siap nikah, apakah (istri) siap hamil nanti tinggal ditanyakan," kata Hasto.
Selain itu, Hasto mengaku bahwa selama ini juga kerap mensosialisasikan tentang bahaya asap rokok untuk kualitas sperma pria, terlebih untuk memiliki anak.
Baca juga: Curhat Ibu dengan Balita Stunting, Tidak Mau Ambil Pusing Supaya Tidak Parno
Pada pria, kata Hasto, apabila ingin mendapatkan sperma berkualitas pastikan 75 hari sebelum hari menikah mengubah gaya hidup yang sehat. Salah satunya untuk tidak merokok.
"Paling cepat 73 hari itu proses pembentukan sperma sehingga kalau suami ingin anak sehat kemudian ingin spermanya bagus sehingga nanti bibitnya sehat ya dia menyiapkannya 75 hari sebelumnya, makanya tiga bulan pernikahan ini menjadi sangat penting barangkali ada yang merokoknya banyak dikurangi," ucap Hasto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.