Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksikan Gerhana Matahari Hibrida dari Planetarium TIM, Warga: Senang, Biasanya Lihat di TV Doang

Kompas.com - 20/04/2023, 14:56 WIB
Xena Olivia,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga menyaksikan gerhana matahari hibrida secara langsung di Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2023).

Beberapa di antara mereka mengaku antusias karena dapat mengikuti keseruan menonton gerhana melalui teleskop yang disediakan panitia.

Seorang pengunjung bernama Juniati (33) datang bersama suami dan kedua anaknya.

Mereka hendak menyaksikan fenomena alam yang langka ini karena memang tertarik dengan ilmu astronomi.

“Saya datang awalnya karena punya anak usia SD yang tertarik sama astronomi. Emang saya pribadi juga tertarik (sama ilmu itu),” ujar Juniati kepada Kompas.com di lokasi.

Baca juga: Dikira Mendung Ternyata Gerhana Matahari, Warga Menonton Kenakan Kacamata

Juniati merasa senang karena para panitia juga turut menjelaskan cara kerja teleskop yang dapat digunakan pengunjung untuk melihat gerhana.

Juniati pun merasa puas setelah melihat gerhana matahari secara langsung melalui bantuan teleskop itu.

“Seneng, karena biasanya kan lihat di televisi doang. Di sini diadakan secara langsung, jadi ya sudah excited saja,” ujar Juniati.

“Lalu, biasanya kan enggak pakai alat bantu, kalau ngelihat agak silau. Kalau di sini difasilitasi, dikasih kacamata khusus,” sambung dia.

Baca juga: Kisah Nabi Muhammad Saat Terjadi Gerhana Matahari

Pengunjung lainnya bernama Sella (28), juga mengaku penasaran suasana melihat gerhana matahari secara langsung.

“Aku belum pernah nyaksiin gerhana langsung. Pengen juga langsung coba pakai teleskop, ternyata keren, ya!” kata dia sambil sumringah.

Sella mengaku mengetahui informasi terkait pemantauan gerhana ini dari sosial media Planetarium.

Saat pendaftaran dibuka secara gratis, dia langsung memutuskan untuk berpartisipasi.

“Seru. Banyak banget anak kecil, bahkan sampai lansia juga datang. Berarti antusiasnya (untuk) semua kalangan,” tutur Sella.

Baca juga: Kapan Gerhana Matahari Hibrida Terjadi Lagi?

Pengunjung lain bernama Angga (28), turut senang bisa menyaksikan gerhana secara langsung. Namun, dia menyayangkan cuaca yang mendung.

“Penasaran aja, karena ini kan salah satu fenomena langka yang terjadi beberapa tahun sekali. Saya datang ke sini, pengen aja nonton,” kata Angga.

Untuk diketahui, gerhana matahari hibrida terjadi saat matahari, bulan, dan bumi, tepat berada dalam satu garis yang sama.

Sehingga, di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil dari piringan Matahari.

Baca juga: Warga Labuan Bajo Menyaksikan Gerhana Matahari Pakai Helm

Sementara itu, dari tempat tertentu lainnya, terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari.

Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.

Sedangkan di tempat tertentu lainnya, Matahari seakan-akan tertutupi Bulan.

Peristiwa gerhana matahari hibrida ini dikatakan langka sebab kejadian serupa terakhir kali terjadi di Indonesia pada tahun 1807.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com