JAKARTA, KOMPAS.com - 25 tahun sudah Samani (55) mengabdikan hidupnya menjadi marbut di Masjid Balai Kota DKI Jakarta atau yang dikenal sebagai Masjid Fatahillah.
"Saya sudah menjadi marbut (di Masjid Fatahillah kurang lebih 25 tahun)," tutur Samani, saat ditemui di Masjid Balai Kota DKI, pada Jumat (21/4/2023).
Samini menceritakan, bahwa dia selalu bangun pukul 04.30 WIB setiap harinya.
Lalu, usai shalat subuh dan mandi, pria yang bekerja di bawah Biro Umum Pemprov DKI Jakarta ini berangkat menuju tempat kerjanya menggunakan kereta rel listrik (KRL).
Baca juga: Gema Malam Takbir di Jakarta, Lalin di Jalan Sudirman-Thamrin Macet
Pria tiga anak ini tepatnya berangkat dari Stasiun Depok menuju Stasiun Gondangdia.
Samini yang diperbantukan menjadi marbut itu lantas tiba di Stasiun Gondangdia sekitar pukul 07.20 WIB.
Kemudian, dengan berjalan kaki dari Stasiun Gondangdia, Samini tiba di Balai Kota DKI sekitar pukul 07.30 WIB.
"Bangunnya sekitar 03.30 WIB. Jadi bangun, mandi, shalat subuh, berangkat deh. Setelah sampai di Stasiun Gondangdia, saya jalan kaki ke Balai Kota DKI," ujar dia.
Setibanya di Balai Kota DKI, selaku pegawai Biro Umum Pemprov DKI, Samini mengaku terlebih dahulu menyapu halaman di sana.
Usai menyapu halaman Balai Kota DKI, Samini akan langusng bertugas menjadi marbut Masjid Fatahillah.