Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Bocah di Bawah Umur Saat Aksi "May Day", Buruh Diimbau Perhatikan Keselamatan Anak

Kompas.com - 01/05/2023, 14:41 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin mengimbau buruh memperhatikan keselamatan anak yang dibawa dalam kegiatan May Day Fiesta tahun 2023.

Untuk diketahui, terdapat anak di bawah umur dalam peringatan Hari Buruh Internasional tahun 2023 di kawasan Monas, Jakarta.

"Kami mengimbau yang bawa anak agar lebih memerhatikan keselamatan mereka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Komarudin di kawasan Monas, Jakarta, Senin.

Baca juga: Bawa Anak di Bawah Umur ke Aksi May Day, Buruh Pabrik: Edukasi Soal Jerih Payah

Komarudin mengatakan bahwa pada perayaan May Day kali ini tidak ada buruh yang melakukan aksi unjuk rasa atau menyampaikan pendapat mereka di muka umum.

"Ini mereka merayakan May Day konsepnya bukan aksi atau unjuk rasa, tapi perayaan," ucap Komarudin.

Sebelumnya diberitakan, di bawah teriknya panas matahari, tampak ada anak di bawah umur ikut dalam aksi May Day yang bergabung dengan lebih dari ratusan massa.

Anak laki-laki itu mengikuti setiap pergerakan ibu dan ayahnya yang berkeliling di sekitar Patung Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat.

Anak tersebut adalah putra dari Sumadi (48), seorang buruh pabrik di salah satu perusahaan otomotif di kawasan Bekasi, Jawa Barat.

Baca juga: Bendera Partai Buruh Berkibar saat Aksi May Day di Kawasan Patung Kuda, Said Iqbal: Tidak Perlu Izin Bawaslu

"Salah satu saya mengedukasi anak saya bahwa 'oh, ini jerih payah bapak'. Yang mana di sini seluruh buruh jadi satu, tidak serta merta kita mendapatkan yang namanya gaji, kenaikan upah dengan mudah," kata Sumadi di lokasi.

Sambil memegang bendera dan kaos berwarna oranye, anak laki-laki Sumadi itu berjalan mendekati Jalan Medan Merdeka Barat, tempat di mana para buruh menggelar aksi penyampaian pendapat.

Bagi Sumadi, membawa anak dalam aksi May Day ini juga untuk memberikan makna dalam hidup untuk lebih menghargai kerja keras orangtua dalam menghidupi keluarga.

"Banyak prosesnya. Tidak serta merta kita minta kenaikan upah atau kenaikan gaji segampang dari pada kita 'Pak, minta' .Seperti itu itu lah edukasinya," ucap Sumadi.

Sumadi mengatakan, kehadiran putranya dalam aksi Hari Buruh itu tidak atas dasar paksaan. Keikutsertaan anak pertamanya itu untuk mengisi waktu di sela libur sekolah dalam momen Lebaran 2023.

Baca juga: Bergeser ke Istora Senayan, Massa Buruh Nyalakan Flare dari Kawasan Monas

Untuk diketahui, Partai Buruh bersama sejumlah organisasi buruh menggelar kegiatan May Day Fiesta tanggal 1 Mei untuk memperingati Hari Buruh Internasional tahun 2023.

Aksi demo itu berlangsung di kawasan Gedung Mahkamah Konstitusi, Istana Presiden, hingga Istora Senayan.

Presiden Partai Buruh Said Iqbal memperkirakan, aksi tersebut akan diikuti hingga 100.000 orang serta kemungkinan dihadiri oleh kandidat rekomendasi calon presiden (capres) dari Partai Buruh.

Aksi May Day dimulai mulai pukul 09.30 WIB hingga 12.30 WIB di depan Istana dan Gedung Mahkamah Konstitusi.

Setelah itu, peserta aksi buruh bergerak dengan menggunakan bus dan kendaraan lainnya ke Istora Senayan.

Kegiatan di sana digelar mulai pukul 13.00 sampai 17.00 WIB dengan agenda pidato dan orasi dari para pimpinan serikat buruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com