Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pencurian Ponsel di Masjid Istiqlal, Pelaku Mengendap-endap Dekati Korban yang Tertidur

Kompas.com - 02/05/2023, 06:42 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA. KOMPAS.com - Seorang pria berinisial MZ (30) mencuri ponsel milik jemaah berinisial AT di Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Jumat (28/4/2023) pagi.

Kepala Polsek (Kapolsek) Sawah Besar AKP Dhanar Dhono Vernandhie menjabarkan kronologi kejadian pencurian tersebut.

“Setelah selesai melakukan ibadah, korban men-charge ponsel miliknya di Lantai 1 Masjid Istiqlal,” ujar Dhanar saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/5/2023).

Dhanar menjelaskan, korban sedang tiduran dan ponsel miliknya ditaruh di dekat kepalanya dalam kondisi pengisian baterai.

Baca juga: Terekam Kamera CCTV, Maling Ponsel di Masjid Istiqlal Langsung Ditangkap Petugas Sekuriti

Saat korban sedang tertidur pulas, pelaku pun mengendap-endap mendekati korban dan mengambil ponsel yang diletakkan di dekat kepala korban.

“Pelaku mengambil ponsel tersebut dan pergi meninggalkan korban,” papar Dhanar.

Ketika korban terbangun dan mendapati ponselnya tidak ada, dia pun melaporkan hal tersebut ke pihak keamanan Masjid Istiqlal.

Pihak keamanan masjid pun membantu korban melalui pengecekan rekaman CCTV dan diketahui pelaku berada di Pintu Al-Falah.

Lantas, pihak masjid pun segera mengamankan pelaku.

Baca juga: Helm Wartawan Hilang di Masjid Istiqlal, Pengelola Parkir: Kehilangan Bukan Tanggung Jawab Kami

“Telah dilakukan mediasi antara korban dan pelaku yang difasilitasi oleh sekuriti Masjid Istiqlal. Mereka sepakat menyelesaikan perkara tersebut secara kekeluargaan dengan pelaku mengembalikan ponsel yang dicuri,” tutur Dhanar.

“Pelaku juga meminta maaf kepada korban serta berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi,” lanjut dia.

Dhanar menekankan, bagian seksi pembinaan dan pengamanan dalam (pamdal) Masjid Istiqlal sudah menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Setelah didalami apa motifnya, hanya iseng saja. Dia (pelaku) sudah mengakui juga kekeliruannya,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com