JAKARTA. KOMPAS.com - Ribuan buruh dari berbagai wilayah di Jabodetabek berkumpul di pusat Ibu Kota untuk merayakan Hari Buruh pada Senin (1/4/2023).
Pusat acara tersebar di beberapa titik. Sebagian buruh berkumpul di Istora Senayan dan bergabung dalam pesta bertajuk "May Day Fiesta".
Sebagian lagi bergabung dengan kerumunan yang ada di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha dan Istana.
Pada Hari Buruh ini, para buruh menyuarakan tuntutannya dengan kemasan pesta. Di Istora, ada penampilan live music band yang membawakan lagu Dewa 19 berjudul Separuh Nafas.
Baca juga: Bawa Anak di Bawah Umur ke Aksi May Day, Buruh Pabrik: Edukasi Soal Jerih Payah
Para buruh sontak antusias dan semringah. Mereka melompat-lompat sambil menyanyikan lagu yang dibawakan sang penampil dengan penuh antusiasme.
Tangan mereka diangkat, mengikuti irama lagu. Sementara itu, beberapa buruh juga mengangkat dan mengibarkan bendera milik aliansi buruh mereka masing-masing.
Massa buruh datang ke kawasan komplek Gelora Bung Karno dengan menggunakan berbagai moda transportasi, seperti bus, mobil, dan motor.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, para buruh mengisi kegiatan May Day kali ini bukan dengan aksi unjuk rasa, melainkan perayaan.
Seorang buruh bernama Zakaria (35) menyetujui pernyataan tersebut.
Baca juga: BERITA FOTO: Saat Buruh Berpesta di Istora
“Iya betul (lebih ke perayaan). Lebih meriah karena segala penjuru datang ke sini dan lebih banyak massanya. Mungkin acara-acaranya juga banyak yang serulah, ya. Kayak tadi nyanyi dan menari, gitu,” ujar Zakaria saat dihampiri Kompas.com di Istora Senayan seusai acara selesai.
Meski berbalut pesta, kegiatan Hari Buruh ini juga "menampung" sejumlah tuntutan buruh. Setidaknya, ada tujuh tuntutan dari buruh untuk Pemerintah.
Pertama, buruh menuntut pencabutan Omnibus Law UU No 6 Tahun 2023 tentang Ciptaker. Buruh juga menuntut pencabutan parliamentary threshold sebanyak empat persen dan presidential threshold sebanyak 20 persen karena dapat membahayakan demokrasi.
Sejumlah tuntutan lainnya, buruh meminta pengesahan RUU DPR dan perlindungan pekerja rumah tangga, menolak RUU Kesehatan, menolak bank tanah, impor beras kedelai, hingga menuntut penghapusan outsourcing serta upah murah.
Baca juga: Lagu Separuh Nafas dan Ojo Dibandingke Sukses Bikin Buruh Bergoyang di Peringatan May Day di Senayan
Buruh juga menyelipkan tuntutan terkait Pilpres 2024 yang sejak saat ini sudah mulai berdinamika. Para buruh meminta sesamanya memilih capres yang pro terhadap buruh dan kelas pekerja.
Hari Buruh kali ini ditutup dengan pertemuan politik antara pihak buruh dengan salah satu bakal calon presiden yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea dan Presiden Partai Buruh Said Iqbal menemui Ganjar Pranowo di kantor perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Jakarta, Senin (1/5/2022).
Andi Gani menyatakan, pertemuan dengan Ganjar hari ini merupakan sebuah sinyal bahwa organisasi-organisasi buruh mendukung Ganjar sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden 2024.
Namun, meski organisasi-organisasi buruh mendukung Ganjar, Partai Buruh belum memutuskan arah dukungannya pada Pilpres 2024 mendatang. Calon presiden yang didukung Partai Buruh akan diputuskan pada awal Juni 2023.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.