Hal pahit ini dialami pendamping hidupnya pada Desember 2021 usai bertugas sebagai salah satu petugas UPK Badan Air selama tujuh tahun terakhir.
Semua ini berawal saat S mengalami kecelakaan tunggal pada September 2021 karena menghindari wanita paruh baya yang hendak menyeberang di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.
"Gara-gara kecelakaan tersebut, patah ininya (tulang kaki), keluar gitu, kecelakaan motor. Akhirnya dioperasi dengan memasang pen di lutut. Saat ini masih dalam masa pemulihan," ungkap Yulyanti.
Baca juga: Okupasi Trotoar, PKL di Depan Jakarta Islamic Centre Jakut Ditertibkan Aparat
Yulyanti menuturkan, biaya operasi suaminya ditanggung BPJS Kesehatan. Namun, Yulyanti tetap harus merogoh kantong pribadi untuk biaya perawatan lainnya. Akibatnya, usaha warung sembako di rumah bangkrut.
Pada Desember 2021, kontrak kerja S yang statusnya sebagai pekerja harian lepas ini habis. Kontrak kerja S tak diperpanjang.
Ibu satu anak itu bersama sang suami sempat mendatangi Kantor Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta untuk meminta kepastian.
Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Begitulah pribahasa yang diungkapkan Yulyanti saat berbincang dengan Kompas.com. Yulyanti saat itu tidak bisa berbuat banyak.
Hal ini membuat Yulyanti berpikir keras agar dapur tetap mengebul. Berkat saran dari tetangga, dia memberanikan diri menjadi PKL di pinggir Jalan RE Martadinata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.