Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuh Bangun Barista Kopi Kose, Mulanya Jual Botolan lalu Punya 4 Cabang Sebelum Akhirnya Dihantam Pandemi

Kompas.com - 14/05/2023, 11:00 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Fikar (29), tampak sibuk di balik mesin kopi di salah satu kedai miliknya, Kose, di kawasan Patal Senayan, Tanah Abang, Jakarta Selatan.

Pada Kamis (12/5/2023) sore, warga Cilandak, Jakarta Selatan itu tengah menyajikan secangkir kopi untuk pelanggan yang berada di luar kedai miliknya.

"Halo, silakan kak," kata Fikar menyapa orang yang datang ke kedai kopinya itu.

Fikar selalu ramah kepada pelanggannya untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Sikap ini telah diterapkan saat ia sejak awal berjualan kopi.

Baca juga: Resep Es Kopi Susu Ala Cafe, Cuma 4 Bahan

Ia bercerita awal mula berjualan kopi pada 2016 lalu. Saat itu Fikar merintis bisnis bersama temannya menggunakan gerobak sederhana.

Namun, itu hanya bertahan sekitar empat bulan karena adanya persoalan. Peralatan kopi hingga gerobak untuk berdagang ditarik oleh rekannya.

"Gerobak semua dibawa karena memang saya modal nol rupiah. Semua itu dari dia, teman saya ini. Begini, orang yang kasih modal, yang ngejalanin saya," ucap Fikar.

Namun, Fikar tidak patah arang. Ia kemudian berjualan kopi racikkannya secara eceran menggunakan botol.

Seiring berjalan waktu, Fikar kemudian kembali mendapat investor untuk mengembangkan usahanya itu.

Baca juga: 6 Manfaat Minum Kopi Pagi bagi Kesehatan

"Pas sudah di gerobak temen saya yang investor ini namanya Pak Bayu. Dia punya teman-teman pada mau bikin coffee shop juga, gitu. Akhirnya buka jalur investasi tebar saham. Itu tahun 2017," ucap Fikar.

Dari situ, Fikar memulai kembali. Ia memberi nama Kose yang memiliki kepanjangan Kopi Sentosa dengan harapan dapan sentosakan pegawai yang bekerja padanya.

Tempat pertama kedai yang dibuat berada di salah satu perkantoran di Cilandak, Jakarta Selatan.

Usaha Fikar kian berkembang sampai memiliki tiga tempat lain yang berada di Abdul Majid, Cilandak, lalu di Patal Senayan.

Baca juga: Demi Dengar Curhatan Warga, Polisi di Depok Modifikasi Motornya Jadi Kopi Starling Gratis

"Kemudian pandemi, mungkin manajemen saya masih baru, angin kencang. Lalu berantakan. Tiga tempat lainnya tutup, tinggal di Abdul Majid dan Patal Senayan," ucap Fikar.

Kini, Fikar melayani setiap pelanggan datang ke kedai yang berada di Patal Senayan. Ia tidak ingin menyia-nyiakan satu cabang kedai yang dimilikinya ini setelah tiga lainnya tutup.

Kopi yang diandalkan itu yakni kopi kentelan. Kopi ini disebut banyak disukai pelanggan setiap kali datang ke kedai miliknya.

"Ada juga menu lain. Untuk menu di tempat saya mulai Rp 15.000 sampai Rp 30.000," ucap Fikar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Megapolitan
Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Megapolitan
Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Megapolitan
Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Megapolitan
Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Megapolitan
Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Megapolitan
PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

Megapolitan
Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com